Tanggal | Perkembangan |
Desember 2017 | Laporan Greenpeace yang berjudul, “Deforestation Case Studies” yang melaporkan:
|
Agustus 2018 | Pembelian terakhir kami adalah pada bulan Agustus 2018. |
September 2018 | 19 September 2018:
Laporan Greenpeace yang berjudul ‘Final Countdown: Now or Never to Reform the Palm Oil Industry”yang melaporkan anak perusahaan Ciliandy Anky Abadi (CAA) yaitu PT Agrindo Green Lestari melakukan pembukaan lahan seluas 3.542 hektar di hutan primer selama periode 02 Juli 2015 dan 31 Januari 2018. Lebih lanjut laporan tersebut melaporkan anak perusahaan CAA yang lain, PT Citra Agro Abadi melakukan pembukaan lahan seluas 650 hektar, yang merupakan habitat orangutan dan berpotensi sebagai hutan gambut. Group Cliliandry Anky Abadi (CAA) juga diduga berkaitan dengan Group First Resources. |
Oktober 2018 |
Kami telah melakukan pendekatan dengan CAA dan meminta klarifikasi atas hubungannya dengan First Resources dan inisiatif keberlanjutan mereka. |
CAA mengkonfirmasi bahwa mereka mengoperasikan enam konsesi dan dua pabrik.
Mereka juga mengkonfirmasi bahwa mereka adalah unit usaha yang terpisah dan tidak memiliki hubungan dengan First Resources baik dalam hal ekuitas maupun operasional. Mereka melakukan ‘penghentian kerja’ yang berlaku sejak 31 Agustus 2018 terkait dengan PT Agrindo Green Lestari (PT AGL) dan PT Citra Agro Abadi, Kalimantan Tengah, Kecamatan Pulang Pisau. CAA akan terus melakukan studi HCS/HCV dan sebuah rencana kerja akan dirancang dari hasil studi tersebut. Baru-baru ini, mereka sedang menunggu ‘lampu hijau’ dari pemerintah sebelum melakukan proses lebih lanjut. CAA memiliki SOP-nya sendiri mengenai keberlanjutan, tetapi kebijakan NDPEnya tidak terlalu ketat – mereka akan mempublikasikan kebijakan NPDEnya pada tahun 2019. Dua konsesinya telah memiliki sertifikat ISPO, yaitu Barito Timur dan Pulau Bentan. Hubungan CAA dengan First Resources telah diklarifikasi oleh pihak First Resources melalui statement ini. |