Tanggal | Perkembangan |
Oktober 2018 | 30 Oktober 2018:
Laporan Mighty Earth yang berjudul, “Rapid Response Report 9” yang menduga deforestasi oleh PT Ketapang Hijau Lestari, dimana total 250 hektar hutan ditebangi di provinsi Kalimantan Timur antara 25 Juli dan 22 September 2018. Kami telah melakukan pendekatan dengan FAP Agri dan meminta klarifikasi atas hubungan dengan First Resources, termasuk inisiatif keberlanjutan mereka. |
FAP Agri menegaskan bahwa tidak ada hubungan antara First Resources dan FAP Agri baik dalam hal kepemilikan maupun manajemen. FAP Agri memiliki satu lokasi di Sumatra dan 10 lokasi di Kalimantan.
Terdapat pengembangan lahan yang sedang dikerjakan. Penelitian HCS (menggunakan Toolkit 1) dilakukan pada tahun 2017 oleh Sonokling dan ‘penghentian kerja’ dilakukan selama 6 bulan selama periode tersebut. Berdasarkan penelitian, daerah-daerah tertentu telah dialokasikan sebagai kawasan konservasi. Pembukaan maupun pengembangan lahan tidak diizinkan di area tersebut. FAP Agri memiliki prosedurnnya sendiri terkait keberlanjutan, yang dapat ditemukan di sini. FAP Agri transparan dan mau berbagi dokumen seperti studi HCS, izin hukum, dan peta lokasi berdasarkan permintaan, tergantung pada kondisi tertentu. Mereka memiliki sertifikasi ISPO untuk dua konsesi. Manajemen sangat memperhatikan keberlanjutan, dan sedang mempertimbangkan untuk mengajukan sertifikasi RSPO. |
|
Desember 2020 | Kami ketahui bahwa PT Ketapang Hijau Lestari telah menyelesaikan penilaian peer review HCSA. Hasil peer review dapat dilihat pada link ini
Berdasarkan perkembangan diatas, kami melihat kasus Mighty Earth Report 9 telah diselesaikan. |