Pelacakan kasus RSPO tekait yang berhubungan dengan:
- PT Sumber Hasil Prima & PT Sinar Sawit Andalan dapat ditemukan di sini.
- Yayasan Pusaka dapat ditemukan di sini.
- Keluhan RSPO dapat ditemukan di sini.
- PT Agro Indomas dapat ditemukan di sini.
Tanggal | Perkembangan |
April 2016 | 19 April 2016:
Kasus ini pertama kali diajukan ke case tracker RSPO Complaint oleh Yayasan Pusaka. Akses untuk pelacakan kasus RSPO tekait dapat ditemukan di sini. |
September 2016 |
27 September 2016:
Laporan Greenpeace yang berjudul, “A Deadly Trade-off” yang menyoroti isu mengenai deforestasi, pembukaan Lahan Gambut , eksploitasi (tanpa FPIC) yang terjadi di PT Nabire Baru, Papua, dan deforestasi di PT Sawriwana Adi Perkasa, Papua. |
Goodhope mempublikasikan pernyataan mengenai laporan Greenpeace | |
Basis rantai pasok kami terhubung ke Goodhope melalui perkebunan Goodhope di Kalimantan. Kami sedang dalam progress berdialog dengan Goodhope, rencana aksi, dan komitmen tonggak berdasarkan permintaan stop-work order dari RSPO baru-baru ini. Kami akan mendorong supplier dan terus memantau situasi untuk meninjau kemajuan dan implementasi komitmen keberlanjutan Goodhope dan progressnya. | |
Desember 2016 | Greenpeace mengirimkan email kepada perusahaan untuk meminta “Konfirmasi Hubungan Dagang” dengan perusahaan-perusahaan dibawah ini:ANJ, Bumitama, Daewoo, Eagle High, Felda, Goodhope, Korindo, Noble, Olam, Pacific Interlink, Salim (Indofood/ Gunta Samba/ Gunta Samba Jaya, TH Plantation).
Kami mengkonfirmasi hubungan dagang dengan perusahaan ketika menerima email dari Greenpeace. |
Januari 2017 | 17 Januari 2017:
Laporan Greenpeace yang berjudul, “Dirty Bankers: How HSBC is financing Forest Destruction for Palm Oil” yang menduga pembukaan hutan oleh Nabire Baru, merusak hutan HCV, mengembangkan lahan gambut, secara illegal dan tanpa FPIC. |
Maret 2017 | 31 March 2017:
Laporan Greenpeace yang berjudul, “Goodhope Asia Holdings Ltd” Laporan terkini tanggal 31 Maret 2017 mencakup gambaran umum mengenai isu-isu yang tersisa:
Anak perusahaan yang terlibat adalah PKS Agro Indomas Sungai – Purun dan PKS Agro Indomas – Terawan. Poin yang disorot adalah mengenai perusahaan yang tidak menjaga komitmen untuk mencegah pengembangan Perkebunan di area hutan atau Lahan Gambut , tidak mengimplementasikan proses FPIC secara maksimal terhadap masyarakat setempat ataupun masyarakat lain yang terkena dampaknya. Pada tahun 2015, ACOP Goodhope menghilangkan informasi yang penting dan relevan. Mereka mengklaim bahwa tidak ada kasus sengketa lahan yang terjadi, meskipun saat itu sedang terjadi sengketa di konsesi PT Nabire Baru. |
April 2017 |
Kami melakukan pendekatan dengan Goodhope dan berdiskusi mengenai langkah yang akan diambil oleh Goodhope mengenai komplain tentang Nabire dan rencana pengimplementasiannya. Kami juga berdiskusi mengenai publikasi dan penerapan kebijakan keberlanjutan yang akan datang.
Goodhope akan bekerjasama dengan RSPO Dispute Settlement Facility dalam mengadakan rencana mediasi untuk kasus Nabire. Goodhope juga mengimplementasikan kebijakan keberlanjutannya dan melakukan tindakan penanganan terhadap isu-isu yang dilaporkan. Pada 12 April Goodhope mempublikasikan pernyataan sebagai respon terhadap pengumuman peringatan kelapa sawit Greenpeace. |
Kami berkomunikasi dengan Greenpeace dalam hal pendekatan dengan Goodhope dan berdiskusi mengenai tindakan perbaikan yang harus dilakukan Goodhope. | |
Kami akan mengikuti perkembangan Goodhope yang berkaitan dengan isu yang disorot oleh Complaints Panel RSPO di dalam suratnya tanggal 28 April 2017, berdiskusi tentang pencapaian dan jadwalnya. | |
Mei 2017 | Pada 5 Mei, Goodhope mempublikasikan Kebijakan Keberlanjutan (No Deforestation, No Peat and No Exploitation – NDPE)
Pada 15 Mei, Goodhope mempublikasikan responnya terhadap tatanan penghentian kerja RSPO yang menguraikan tindakannya dan akan menjelaskan garis besar waktu yang ditargetkan setelah berdiskusi dengan RSPO. Pada 18 Mei, Goodhope bertemu dengan Yayasan Puku and Forest People Programme (FPP) untuk membicarakan isu pada April 2016. Pada 22 Mei, Goodhope mengajukan permohonan untuk bergabung dengan High Carbon Approach Stock Group (HCSA). Aidenvironment mengkaji persyaratan hukum dan kesesuaian dengan NPP yang akan diselesaikan pada July 2017. Pada 26 Mei, Goodhope membalas kedua surat yang dikirim RSPO pada tanggal 28 April 2017. Surat yang pertama menguraikan rentang waktu yang ditetapkan untuk dokumen NPP, sedangkan surat yang kedua meminta pengecualian untuk membangun pabrik di Nabire Baru. Pada 31 Mei, Complaints Panel RSPO menunjukkan kepada Goodhope bahwa perusahaan dapat terus membangun pabrik kecil hanya setelah persyaratan lingkungan dan hukum diberlakukan. |
Juni 2017 | HCSA Executive Committee berunding untuk memutuskan pengajukan keanggotaan Goodhope. |
Juli 2017 | Goodhope bertemu dengan RSPO dan meminta klarifikasi tentang pencabutan ‘Pendekatan Precautionary’ dan pembangunan pabrik kelapa sawit di PT Nabire Baru. Pertemuan tersebut menyoroti tiga poin tindakan:
Pada 17 Juli, Goodhope mempublikasikan laporan perkembangannya di Panel Komplain RSPO. Laporan perkembangan pada Juli 2017, dapat ditemukan di sini. |
Agustus 2017 | Goodhope melanjutkan penerapan inisiasi keberlanjutannya dan memenuhi persyaratan RSPO yang telah diputuskan oleh Panel Komplain RSPO pada tanggal 28 April 2017. Telah dilakukan hal berikut ini:
Laporan perkembangan pada bulan Agustus 2017 dapat ditemukan di sini. |
September 2017 | Goodhope melanjutkan implementasi rencana kerjanya untuk memenuhi persyaratan RSPO.
Laporan perkembangan untuk bulan September 2017 dapat ditemukan di sini. |
Oktober 2017 | Goodhope melanjutkan penerapan keberlanjutannya:
Laporan perkembangan untuk bulan Oktober 2017, dapat ditemukan di sini. |
November 2017 | Goodhope melaporkan hal berikut ini:
Laporan Perkembangan Bulan November dapat dilihat di sini. |
Desember 2017 |
|
Januari 2018 |
Laporan Perkembangan selengkapnya untuk periode Januari 2018, dapat dilihat di sini. |
Februari 2018 |
Perkembangan selengkapnya untuk periode Februari 2018 dapat dilihat di sini. |
Maret 2018 | Kemajuan lebih lanjut telah dilakukan dengan:
Laporan perkembangan lengkapnya di bulan Maret 2018, silahkan lihat di sini. |
April 2018 | Goodhope kemudian melaporkan kemajuannya sebagai berikut:
Laporan selengkapnya bisa dibaca di sini. |
Mei 2018 | Inisiatif keberlanjutan dilanjutkan seperti di bawah ini:
Laporan selengkapnya bisa dibaca di sini. |
Juni 2018 | Goodhope menyelesaikan proses evaluasi Pendekatan High Carbon Stock (HCS) untuk PT Nabire Baru (NB) dan PT Sariwarna Adi Perkasa (SAP). Mereka juga melaporkan bahwa Penilaian High Conservation Value (HCV) untuk PT SAP telah melewati proses Panel Tinjauan Kualitas HCV Resource Network (HCVRN).
Baca laporan selengkapnya di sini. |
Juli 2018 | Goodhope melaporkan bahwa Penilaian High Conservation Value (HCV) PT NB telah lulus proses Panel Tinjauan Kualitas HCV Resource Network (HCVRN) pada tanggal 10 Juli. Ke depannya, Goodhope akan menerapkan manajemen dan kegiatan pemantauan yang tepat untuk melindungi hutan HCS dan HCV, sejalan dengan Pendekatan HCS serta Prinsip dan Kriteria RSPO. Untuk mendukung hal ini, mereka tengah berdiskusi dengan Pusat Informasi Lingkungan Indonesia (PILI) untuk merencanakan lokakarya pengembangan kapasitas dan pelaksanaan kegiatan pemantauan di berbagai area.
Baca laporan selengkapnya di sini. |
Agustus 2018 | Pada tanggal 7 Agustus, Goodhope mencapai kesepakatan penting dengan komunitas Yerisiam di Papua mengenai penyelesaian kasus keluhan terhadap PT Nabire Baru. Saat ini perusahaan sedang berusaha untuk memenuhi persyaratan RSPO dalam menutup kasus keluhan, serta mencari program kolaboratif untuk mendukung komitmennya di Papua.
Goodhope juga setuju untuk berpartisipasi dalam proyek yang difasilitasi oleh Daemeter, dan didukung oleh IDH Sustainable Trade Initiative, untuk membantu dalam mengidentifikasi strategi pembangunan yang menguntungkan bagi lingkungan, social, dan ekonomi. Baca laporan selengkapnya di sini. |
September 2018 | Goodhope terus berupaya memenuhi persyaratan yang tersisa untuk menyelesaikan ‘Perintah Penghentian Kerja’ yang ditujukan kepada tujuh anak perusahaan. Mereka perlu memastikan bahwa penilaian HCV untuk konsesi Sintang dan Ketapang memenuhi standar yang diminta oleh HCV Resource Network.
Baca laporan selengkapnya di sini. |
October 2018 | Goodhope melaporkan kemajuan yang diraih dalam menerapkan tindakan korektif di bawah pernerbitan SWO terhadap tujuh anak perusahaannya:
Saat ini mereka sedang menunggu selesainya penilaian Tinjauan Panel Kualitas HCVRN untuk PT Sinar Sawit Andalan (SSA), dan PT Sumber Hasil Prima (SHP).Untuk semua anak perusahaan yang mengajukan penanaman baru (yang belum disetujui), perusahaan berupaya memastikan bahwa semua proses dan persyaratan yang relevan, diselesaikan sesuai dengan Prosedur Penanaman Baru RSPO (NPP 2015). Goodhope telah membuat kemajuan dalam mengembangkan Rencana Konservasi dan Penggunaan Lahan dengan bekerjasama dengan konsultan. Baca laporan selengkapnya di sini. |
November 2018 | Goodhope mendukung P&C RSPO yang baru, dan akan mengintegrasikan resolusi yang direvisi ke dalam kebijakannya seiring waktu. Perusahaan berencana memperkuat perlindungan Lahan Gambut dengan mematuhi kebijakan tidak ada pengembangan lahan gambut di kedalam berapapun, meningkatkan perlindungan hak asasi manusia dengan memperbaiki mekanisme keluhannya, serta memperkenalkan perjanjian yang lebih ketat dengan pemasok dan kontraktor.
Goodhope melakukan pemantauan dan sosialisasi HCV di konsesinya, PT Agro Wana Lestari (AWL), dan PT Karya Makmur Sejahtera (KMS), pada 22 Oktober-2 November. Silahkan baca laporan lengkapnya di sini. |
Desember 2018 | Goodhope membuat kemajuan yang kukuh terhadap rencana aksi keberlanjutan mereka, dan implementasi telah efektif sebagaimana tercermin dari skor SPOTT mereka sebesar 67%.
Rencana konservasi berdasarkan penilaian HCV / HCS telah sesuai dan langkah-langkah menuju sertifikasi berjalan dengan baik. Perbaikan kondisi kerja sosial dan perlindungan anak-anak juga telah dilakukan. Program Petani kecil yang berfokus pada pembentukan koperasi plasma sedang dikembangkan juga. Keluhan Nabire telah ditarik oleh masyarakat dan menunggu pengesahan dari RSPO. Laporan lengkap dapat dibaca di sini. |
Januari 2019 | Goodhope menyoroti strategi dan tujuan keberlanjutannya. Mereka telah membuat kemajuan dalam pengembangan kemitraan kolaboratif untuk mendukung komitmen menuju pengembangan masyarakat yang berkelanjutan.
Upaya berkelanjutan dilakukan untuk menyediakan lingkungan kerja yang aman bagi karyawannya. Kemajuan mantap juga dicatat untuk mencapai target pembangunan sosial dan pengurangan kemiskinan masyarakat dalam konsesi mereka. Langkah besar dibuat dalam mitigasi dampak lingkungan dan kepatuhan terhadap standar industri. Nota Kesepahaman CSR ditandatangani pada 17 Jan 2019. Implementasi tindakan seperti yang dipersyaratkan oleh RSPO pada 19 April 2017 sedang berlangsung. Laporan selengkapnya dapat dibaca di sini. |
Februari 2019 | Goodhope mencapai tonggak utama ketika keluhan PT Nabire telah ditutup oleh RSPO.
Berbagai pelatihan mengenai keamanan pangan dan keselamatan kerja dilakukan di lokasi penyulingan dan Perkebunan. Goodhope berkolaborasi dengan konsultan (Daemeter) untuk mengimplementasikan peningkatan Kerangka Pelacakan dan Sumber Daya secara Bertanggung Jawab. Goodhope berusaha untuk mempromosikan kemajuan lebih lanjut dalam pengembangan dan implementasi Program Pengelolaan Lanskap Kolaboratif yang bertujuan untuk memberikan peluang yang cocok untuk pengembangan masyarakat yang berkelanjutan di Wilayah Nabire, Papua dan mereka bekerjasama dengan IDH (Prakarsa Perdagangan Berkelanjutan). Laporan selengkapnya dapat dibaca di sini. |
Maret 2019 | Goodhope mengadakan serangkaian acara pelatihan kolaboratif mengenai konservasi untuk mendukung upaya melindungi keanekaragaman hayati, spesies langka, spesies yang terancam dan hampir punah (RTE) dan jasa ekosistem di dalam dan sekitar konsesi kelapa sawit kami.
Goodhope bekerjasama dengan Jaringan Dampak Global Indonesia (Indonesian Global Impact Network) untuk mempelajari cara menyelaraskan strategi dan operasional kami sesuai dengan Prinsip-Prinsip Panduan PBB mengenai Bisnis dan Hak Asasi Manusia, Konvensi PBB mengenai Hak-hak Anak (UNRC) dan Hak-Hak Anak serta Prinsip-prinsip Berbisnis. Penilaian kepatuhan dilakukan secara rutin terhadap kriteria standar sertifikasi yang berlanjut dalam bentuk penilaian dan audit internal dan verifikasi oleh Badan Sertifikasi. Penghentian kerja untuk PT Nabire Baru (NB) dan PT Sariwana Adi Perkasa (SAP) telah dicabut (per 27 Desember 2018) dengan pertimbangan bahwa kondisi yang ditentukan oleh tindakan pencegahan telah dipenuhi dengan memuaskan. Laporan selengkapnya dapat dibaca di sini. Berdasarkan perkembangan di atas, kami melihat kasus ini telah diselesaikan |