Musim Mas
Language
Tanggal Perkembangan
Agustus 2018 Laporan Mighty Earth yang berjudul “Rapid Response 7” (Agustus 2018) menduga Indonusa melakukan deforestasi seluas 502 hektar dan mempersiapkan pembukaan lahan seluas 168 hektar dalam periode 09 Maret – 28 Juli 2018.
September 2018


Laporan Greenpeace yang berjudul “Final Countdown: Now or Never to Reform the Palm Oil Industry” menuduh Indonusa:

  1. Belum mendapatkan semua izin yang diperlukan untuk konsesi berikut ini:
    • 1 konsesi di Sorong Selatan, Papua Barat
    • 2 konsesi yang didirikan di Sumatera (dikelola oleh PT Indonusa Agromulia dan PT Hamita Utama Karsa)
    • Konsesi seluas 18.590 hektar di Merauke, Papua (dikelola oleh PT Internusa Jaya Sejahtera)
  2. Pada tahun 2012 membeli sebuah perusahaan Perkebunan di Sumatera yang ketiga, PT Sawit Mas Perkasa di Jambi, dimana pemilik sebelumnya telah membuka lahan untuk industri kayu tetapi tidak menanam kelapa sawit.
  3. Kemungkinan memiliki konsesi lain (tidak terdaftar secara publik) yang dikendalikan oleh perusahaan, karena situs websitenya mengklaim bahwa perusahaan melakukan ekspansi di Sumatera, Kalimantan dan Papua.
  4. PT Internusa Jaya Sejahtera (IJS) menebangi sekitar 5.170 hektar hutan, termasuk Hutan primer antara 25 Januari 2015 dan 28 Juli 2018, meskipun tidak mendapatkan Surat Pernyataan Rilis Hutan Negara.
Musim Mas melakukan pendekatan dengan Indonusa untuk mendapatkan klarifikasi atas klaim yang diangkat oleh Mighty Earth dan Greenpeace mengenai kasus penebangan hutan PT Internusa Jaya Sejahtera, di provinsi Papua.

Musim Mas bertemu dengan perwakilan dari Indonusa untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kasus ini serta mendiskusikan langkah-langkah mitigasi potensial dalam jangka pendek hingga panjang. Indonusa menjelaskan bahwa mereka memiliki langkah-langkah dan SOP terkait dengan kebijakan NDPE.

Indonusa menyatakan kesediaan untuk berkomitmen sesuai dengan standar keberlanjutan Musim Mas, dan untuk meningkatkan kebijakan dan praktek keberlanjutan mereka. Mereka membalas kami dengan menyebutkan bahwa mereka mematuhi hukum Perkebunan Indonesia dan memiliki semua izin yang diperlukan. Mereka juga memberikan jaminan bahwa mereka menerapkan praktek keberlanjutan yang baik. Namun tidak ada rencana aksi yang akan datang.
Oktober 2018 Musim Mas meninjau respons terakhir dari Indonusa dan menilai bahwa Indonusa kurang antusias untuk mengungkapkan rencana aksi.

Sejak itu, kami telah membuat keputusan internal dan sampai pada kesimpulan untuk tidak melanjutkan hubungan bisnis dengan Indonusa dan pembelian terakhir kami adalah pada bulan September 2018.

November 2018 – Januari 2019 Sejak saat itu, Mighty Earth telah merilis beberapa laporan pembukaan hutan di provinsi Papua dalam periode November 2018 – Januari 2019, yang dapat dirujuk sebagai berikut: