Musim Mas
Language

Penelusuran kasus RSPO yang relevan  berkaitan dengan:

  • Henrison Inti Persada (HIP) dapat ditemukan disini.
Tanggal Perkembangan
Juli 2016 Sebagai bagian dari monitoring internal terhadap keluhan pemasok, kami telah melakukan pendekatan dengan Noble sejak Juli 2016 untuk mengklarifikasi berita yang beredar dimedia yang menyatakan bahwa Noble melanggar kebijakan Kehutanan HSBC.

Kebijakan tersebut, berjanji untuk tidak secara sadar membangun hubungan kerjasama keuangan dengan “bisnis yang dilarang” dan mendefinisikannya sebagai “hutan yang dikonversi menjadi Perkebunan atau membuka lahan yang bukan hutan (deforestasi). Nobel dan HSBC adalah anggota RSPO dan mereka harus mematuhi Kode Etik yang ditetapkan oleh RSPO.

Noble mengarahkan kami kepada kepatuhan mereka terhadap prosedur RSPO seperti halnya Prosedur Penanaman Baru (NPP), mereka juga mengajukan Annual Communication of Progress (ACOP) dan menyelesaikan konflik kasus keluhan Henrison Inti Persada di Panel Keluhan RSPO. Noble juga telah menyelesaikan proses sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) untuk salah satu pabriknya.

Desember 2016 Pembelian terakhir kami adalah pada Desember 2016.
Januari 2017

Laporan Chain Reaction Research yang berjudul, “Noble Group: Cost of Capital and Deforestation Risks under Priced?” yang mengindikasikan kondisi kerugian keuangan perusahaan Noble dan Perkebunan kelapa sawitnya diakibatkan karena lemahnya penilaian High Conservation Value (HCV) dan ketidaktaatan terhadap RSPO.

Laporan tersebut menduga bahwa anak perusahaan Grup Noble, Henrison Inti Persada (HIP) and Pusaka Agro Lestari (PAL) melakukan deforestasi dan pembukaan potensi lahan gambut sampai  Q2 2016, hal tersebut melanggar kebijakan keberlanjutan para bankirnya yaitu, HSBC, ING Bank, Morgan Stanley, Société Générale, ABN Amro Bank and Rabobank.

17 Januari 2017:

Laporan Greenpeace yang berjudul, ” Dirty Bankers – How HSBC is Financing Forest Destruction for Palm Oil” yang menyatakan  dalam kurun beberapa tahun terakhir, HSBC telah memulai atau membangun hubungan kerjasama keuangan (termasuk memberikan pinjaman) dengan perusahaan dan grup konsesi Minyak kelapa sawit lainnya di Indonesia yang terlibat dalam aspek yang paling tidak berkelanjutan dalam pengembangan industri kelapa sawit.

Laporan tersebut juga menduga baik kedua anak perusahaan Grup  Noble, Henrison Inti Persada (HIP) and Pusaka Agro Lestari (PAL) melakukan deforestasi, pembukaan hutan HCV dan memiliki konflik social yang signifikan.

Januari – April 2017 Kami melakukan rapat dengan Noble untuk mendiskusikan tindakan yang diperlukan untuk mengatasi isu-isu yang berkaitan dengan No Deforestation. Kami telah melakukan diskusi yang intens dengan Noble mengenai manajemen High Carbon Stock (HCSA) dan Lahan Gambut di wilayah operasionalnya.

Hal yang kami bahas adalah sebagai berikut:

  • Transparasi dalam proses HCV/HCS dan mengklarifikasi lebih lanjut mengenai kebijakan keberlanjutan mereka (memberikan rujukan mengenai HCSA);
  • Kami menyarankan Noble untuk mempublikasikan dokumen keberlanjutannya secara umum termasuk inisiasi HCS/HCV.
  • Kami mendukung Noble untuk mengikuti proses peninjauan hukum HCS serta HCSA dan mematuhi moratorium, selama proses berlangsung
  • Pendekatan lebih lanjut akan mencakup lokakarya dan penilaian lokasi.

Kami menyarankan mereka untuk mempublikasikan penerapan HCV dan HCSnya serta memperbaharui study HCSnya.

Juni 2017 Kami melanjutkan pendekatan dengan Noble dan akan menijau hubungan kerjasama kami dengan Noble untuk mendukung komitmen pencapaian keberlanjutan.
Juli 2017 Kami melakukan diskusi dengan Noble dan meminta klarifikasi lebih lanjut mengenai perkembangan inisiasi keberlanjutan dioperasionalnya dan outlinenya disini.
Desember 2018 Kami akan terus melanjutkan pendekatan dengan Noble untuk mengikuti kemajuan mereka.
Januari 2018 Kami mempertimbangkan kasus ini telah ditutup.
September 2020 29 September 2020:

RSPO mengeluarkan kecaman umum terhadap Noble Plantations Pte Ltd dan mengakhiri keanggotaannya, karena Noble menarik keanggotaannya saat terdapat kasus yang masih aktif terhadap perusahaan.  Pengumuman tersebut dapat ditemukan disini.