Musim Mas
Language

Apa Penyebab Kebakaran Di Hutan Hujan Tropis?

Aktivitas manusia, termasuk perubahan iklim yang mengakibatkan kekeringan ekstrem, berkontribusi terhadap peningkatan risiko, frekuensi, dan intensitas kebakaran hutan dan gambut. Aktivitas manusia dapat secara langsung menyebabkan kebakaran hutan karena berbagai alasan.

Pendekatan Kami Terhadap Manajemen dan Pencegahan Kebakaran

Upaya dan pendekatan kami untuk mencegah, memantau, dan mengelola kebakaran dipandu oleh basis pasokan kami, yang dibagi menjadi tiga domain: Operasi kami, pemasok pihak ketiga, dan petani kecil mandiri. Dalam ketiga domain ini, kami menganalisis dan mengelola risiko kebakaran, memantau kebakaran, dan melakukan penilaian sesuai dengan elemen pada Gambar 1 di sebelah kiri:

Upaya Di Seluruh Basis Pasokan Kami Untuk Mencegah dan Mengelola Kebakaran

Hal ini memberikan gambaran singkat mengenai inisiatif kami yang diterapkan di seluruh rantai pasokan kami untuk memantau, mencegah, dan mengelola kebakaran bila diperlukan.

Kami secara konsisten memantau dan melacak titik api di perkebunan kami dan area sekitarnya, dilengkapi dengan pelatihan petugas pemadam kebakaran untuk tanggap cepat terhadap wabah kebakaran dan pengawasan satelit terhadap konsesi. Komitmen kami mencakup dukungan masyarakat melalui Program Desa Bebas Api (FFVP), memberikan edukasi tentang risiko kebakaran dan mendorong metode pembukaan lahan bebas api. FFVP menawarkan sumber daya, peralatan pertanian, dan insentif bagi masyarakat untuk tidak menggunakan api, dan mendorong perbaikan infrastruktur.

Saluran komunikasi kami meningkatkan kesadaran di kalangan karyawan dan komunitas. Kolam air dan sekat bakar yang ditempatkan secara strategis berfungsi sebagai alat pencegahan dan penanggulangan, dan tim regional menggunakan data satelit anomali api/termal yang aktif untuk segera merespons titik api yang terdeteksi di sekitar konsesi kami.

Dengan menggunakan Alat Penilaian Pemasok (SAT), kami menilai pemasok berdasarkan NDPE dan kebijakan keberlanjutan kami, termasuk kebijakan larangan membakar. SAT mengevaluasi risiko kebakaran di konsesi pemasok, dengan lokakarya yang memperkuat kebijakan larangan membakar kami. Sejak peluncuran kebijakan keberlanjutan 2014 kami, basis data internal kami memantau deforestasi dan titik api. Dengan menggunakan sistem pemantauan kami, kami memprioritaskan area berisiko tinggi dan melibatkan pemasok dengan titik api melalui program yang kami targetkan.

Selain masyarakat, petani kecil mandiri juga memainkan peran penting dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan, yang mencakup 41% perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Musim Mas memimpin program pelatihan Petani Kecil Mandiri terbesar di Indonesia, dengan mengintegrasikan “tanpa pembakaran” dan pencegahan kebakaran ke dalam kurikulum pelatihan. Selain itu, Musim Mas secara aktif mempromosikan praktik pertanian berkelanjutan di kalangan petani kecil, mendorong alternatif pertanian tebang-dan-bakar, sehingga berkontribusi terhadap pengurangan kebakaran hutan secara signifikan.

Aliansi Bebas Api

Menyadari tanggung jawab kolektif dalam mengatasi tantangan terkait kebakaran, Musim Mas secara aktif berpartisipasi dalam Aliansi Bebas Api (FFA), sebuah koalisi multi-pemangku kepentingan dinamis yang didedikasikan untuk memerangi kebakaran dan mengurangi masalah kabut asap. Dengan menekankan kolaborasi, FFA menyatukan perusahaan kelapa sawit dan kehutanan, badan pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan mitra rantai pasokan.

Melalui diskusi meja bundar dan kemitraan, FFA memfasilitasi pertukaran praktik dan pengetahuan terbaik, memastikan pendekatan terpadu untuk pencegahan kebakaran. Sebagai anggota aliansi yang berkomitmen, Musim Mas berkontribusi pada upaya kolaboratif ini, menggarisbawahi pentingnya tanggung jawab bersama dan tindakan terkoordinasi dalam melindungi dari kebakaran hutan dan dampak lingkungannya.