Musim Mas
Language
{"data":[{"mode":"path","location":"Aceh Timur","id":"map_z20rqkoj","category":"","continent":"","popup":"","link":{"mode":"page","value":"32067","url":"https:\/\/www.musimmas.com\/sustainability\/partnership-collaboration\/landscape-approach-and-programs\/aceh-province\/aceh-timur-engaging-independent-smallholders-and-third-party-suppliers\/"},"customid":""},{"mode":"path","location":"Aceh Tamiang","id":"map_9yx6uwo7","category":"","continent":"","popup":"","link":{"mode":"page","value":"32057","url":"https:\/\/www.musimmas.com\/sustainability\/partnership-collaboration\/landscape-approach-and-programs\/aceh-province\/aceh-tamiang-earthworm-foundations-aceh-landscape-program\/"},"customid":""},{"mode":"path","location":"Subulussalam","id":"map_q3091d3j","category":"","continent":"","popup":"","link":{"mode":"page","value":"26777","url":"https:\/\/www.musimmas.com\/sustainability\/partnership-collaboration\/landscape-approach-and-programs\/aceh-province\/aceh-subulussalam-earthworm-foundations-areas-for-priority-transformation-apt-program\/"},"customid":""},{"mode":"path","location":"Aceh Singkil","id":"map_sffx3mff","category":"","continent":"","popup":"","link":{"mode":"page","value":"26729","url":"https:\/\/www.musimmas.com\/sustainability\/partnership-collaboration\/landscape-approach-and-programs\/aceh-province\/aceh-singkil-baseline-land-use-analysis-of-singkil-with-satelligence\/"},"customid":""}],"map_id":26238}

Mengapa Aceh Penting bagi Kami?

Aceh menjadi rumah bagi lima juta penduduk Indonesia yang terdiri dari lebih dari sepuluh suku. Sebanyak 87% Eksosistem Leuser, yang merupakan salah satu lanskap hutan tropis paling beragam secara biologis di dunia namun juga terancam, terletak di Provinsi Aceh.

Sejarahnya yang unik, keanekaragaman hayatinya, kedekatannya dengan kawasan lindung, dan deforestasi yang terus berlangsung yang menjadi alarm menunjukkan bahwa Aceh merupakan lanskap berisiko tinggi. Meskipun kami tidak beroperasi di Aceh, dan provinsi Aceh hanya mencakup kurang dari 10% dari basis pasokan total kami, kami menyadari pentingnya Aceh sebagai salah satu pusat keanekaragaman hayati dan menjalin kerja sama secara erat dengan pemangku kepentingan di Aceh untuk mendukung perubahan di lapangan.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai proyek kami di Aceh, pilih area di bawah ini:

Sejarah Lanskap Aceh

Sejarah dan demografi Aceh yang unik memandu kami dalam menerapkan pendekatan keterlibatan Musim Mas dan pemangku kepentingan lainnya. Hal ini mengingat adanya perjanjian damai Aceh dengan pemerintah Indonesia pada tahun 2005, dan bencana tsunami pada tahun 2004.

Strategi Aceh

Pada tahun 2020, kami meluncurkan strategi dan peta jalan lima tahun untuk Lanskap Aceh yang berisi uraian tujuan dan target penerapan Kebijakan Tanpa Deforestasi, Tanpa Gambut, dan Tanpa Eksploitasi (No Deforestation, No Peat, and No Exploitation atau NDPE).

Strategi lanskap Aceh terdiri dari tiga tujuan: Pendekatan, Jaminan, dan Pemantauan dan Tanggapan.
Ketiga tujuan ini memiliki serangkaian target terukur untuk menunjukkan perkembangannya.

Pertama, tujuan Pendekatan melibatkan penyuluhan kepada petani swadaya dan pabrik untuk menyampaikan persyaratan NDPE dan kemungkinan konsekuensi dari ketidakpatuhannya.

Tujuan Jaminan terdiri dari beberapa komponen untuk memastikan bahwa pabrik yang memasok minyak sawit mentah dan inti sawit ke Musim Mas telah memenuhi persyaratan NDPE.

Terakhir, tujuan Pemantauan dan Tanggapan mengandung elemen-elemen proaktif untuk mendeteksi dan memverifikasi deforestasi di tingkat lanskap atau yurisdiksi.

Apa Yang Sedang Dilakukan Di Aceh?

Kami telah membangun inisiatif lanskap di Aceh untuk mengatasi risiko perambahan ke dalam Ekosistem Leuser yang sudah mendesak. Kami mendekati pemasok pihak ketiga di berbagai kabupaten di Aceh, termasuk petani yang memasok sawit ke mereka, sebagai upaya untuk mencapai produksi yang berkelanjutan. Kami memberdayakan mereka agar memproduksi minyak sawit dengan cara yang berkelanjutan dan berupaya memenuhi komitmen NDPE. Yang kami lakukan antara lain pelatihan mengenai praktik pertanian yang baik untuk petani sawit, pengurusan legalitas lahan mereka, dan melibatkan pemasok pihak ketiga kami melalui workshop untuk pemasok.

Kami telah mendirikan dan menjalankan Pusat Petani Sawit di Aceh dan bekerja sama dengan pihak lain di Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh Singkil, Aceh Subulussalam, Aceh Timur, dan Aceh Selatan untuk mengintegrasikannya dengan program-program yang sudah ada yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan yang dikelola pemerintah dan sektor swasta di tingkat kabupaten. Pusat ini akan mendukung uji coba daftar periksa HCSA sederhana untuk petani sawit dan akan didirikan dengan bekerja sama dengan mitra Musim Mas, terutama perusahaan barang konsumen.

Kami membantu desa dalam mengembangkan dan menyusun rencana penggunaan lahan melalui pendekatan perencanaan partisipatif dan kebijakan desa. Pekerjaan kami didukung dengan program penyuluhan kepada pemangku kepentingan eksternal (seperti pemerintah daerah, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), LSM, IDH, komunitas lokal, koperasi petani, atau organisasi) untuk berkolaborasi dalam penataan ruang, legalisasi hak atas lahan untuk petani sawit dan pemegang hak adat, sosialisasi dan pendektan dengan pihak-pihak yang terkena dampak, serta menangani isu-isu mendesak di lapangan seperti konflik manusia dengan satwa liar.

Dengan menggunakan sistem pemantauan satelit, kami memiliki informasi mengenai kegiatan pembukaan lahan dan deforestasi di Aceh yang jauh lebih akurat dibandingkan sebelumnya, memungkinkan Musim Mas untuk mengadopsi strategi berbasis bukti dan mengalokasikan sumber daya kami dengan lebih baik. Musim Mas aktif mendukung platform Radar Alerts for Detecting Deforestation (RADD) di Aceh Timur, Aceh Tamiang, Aceh Singkil, Aceh Selatan, dan Subulussalam.

Kebutuhan akan ketertelusuran yang lebih tinggi di area berisiko telah menjadi bahasan utama diskusi kami, dan kami telah mengusulkan berbaai solusi untuk mengatasi tantangan dalam ketertelusuran dan deforestasi secara luas.

Musim Mas mengembangkan Kerangka Manajemen Risiko NDP kami untuk memandu bagaimana kami melakukan penilaian berbasis risiko untuk pabrik dan basis pasokan mereka, mengidentifikasi pabrik berisiko lebih tinggi, dan menetapkan upaya mitigasi. Verifikasi dilakukan oleh tim verifikasi khusus dengan standar operasional prosdur (SOP).

Hingga Juni 2023, 100% pemasok kami di Aceh telah dipetakan untuk ketertelusuran berbasis risiko.

Laporan Sebelumnya

Pada tahun 2019, kami meluncurkan Laporan Kemajuan Aceh pertama kami sebagai sarana untuk mengomunikasikan berbagai proyek dan upaya yang telah kami lakukan di Provinsi Aceh.

Sejak saat itu, kami telah menerbitkan laporan tahunan tentang Aceh untuk menyampaikan informasi dan membagikan perkembangannya dengan pemangku kepentingan kami.