Musim Mas
Language
Search Menu

Siapakah Petani Kecil?

Petani kecil adalah petani skala kecil yang memiliki kurang dari 20 hektar lahan yang ditanami kelapa sawit. Secara tradisional, keluarga petani menyediakan sebagian besar tenaga kerja dan menanam tanaman lain untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Petani kecil menyumbang 41% perkebunan kelapa sawit di Indonesia, namun mereka kekurangan sumber daya dan keahlian untuk meningkatkan hasil panen dan menghasilkan produksi yang lebih berkelanjutan.

Sebagai produsen minyak kelapa sawit terbesar di Indonesia, kami memandang investasi kami pada sumber daya manusia merupakan kontribusi penting terhadap pembangunan berkelanjutan. Hal ini tidak hanya berlaku bagi pekerja kami dan masyarakat lokal sekitar, namun juga bagi petani kecil.

Di Indonesia, petani kelapa sawit diklasifikasikan menjadi dua kelompok:

Petani Kecil Skema Dan Petani Kecil Mandiri

Petani Kecil Skema

Petani kecil skema adalah mereka yang beroperasi di bawah program yang diprakarsai oleh Pemerintah Indonesia untuk mendorong pengembangan perkebunan rakyat, dimana perusahaan perkebunan (perkebunan inti) membantu dan mendukung perkebunan masyarakat sekitar.

Petani Kecil Mandiri

Sebaliknya, petani kecil mandiri adalah mereka yang membiayai sendiri, mengelola sendiri, dan memiliki kemampuan mandiri, namun tidak terikat pada satu pabrik saja.

Perbandingan PETANI KECIL SKEMA PETANI KECIL MANDIRI
Dibatasi pada pabrik tertentu berdasarkan kontrak atau perjanjian kredit
Otonomi untuk bekerja dengan operator pabrik atau agen pilihan mereka
Menerima supervisi dan pelatihan penanaman, teknik pengelolaan tanaman oleh manajer pabrik
Akses terhadap skema atau bantuan dari lembaga pemerintah, perusahaan atau koperasi TINGGI RENDAH

Mengapa Petani Kecil Adalah Pemangku Kepentingan Utama?

Diperkirakan terdapat lebih dari 2,6 juta petani kecil di Indonesia pada tahun 20221. Mereka berperan penting dalam menjadikan minyak kelapa sawit berkelanjutan sebagai sebuah norma. Mereka menguasai sekitar 41% perkebunan kelapa sawit di Indonesia dan merupakan kelompok penting dalam rantai pasokan minyak kelapa sawit. Luas ini mewakili 6,4 juta hektar di Indonesia, yang berarti dua kali luas Belgia.

Menurut Inisiatif Kebijakan Strategis Agribisnis Kelapa Sawit (PASPI), petani kecil diproyeksikan akan mengelola 60% perkebunan kelapa sawit di Indonesia pada tahun 2030. Ini berarti bahwa petani kecil adalah kelompok besar yang harus dilibatkan dalam perjalanan untuk menjadikan minyak kelapa sawit berkelanjutan sebagai sebuah norma. Petani kecil mandiri mempunyai potensi peningkatan produktivitas dan praktik keberlanjutan yang lebih baik.

 

1 Statistik Perkebunan Tanaman Pohon Indonesia

Tantangan Yang Dihadapi Petani Kecil Mandiri

Frame 3101

Kurangnya pengetahuan
GAP (Good Agricultural Practices)

Frame 3102

Kurangnya
akses ke keuangan

Frame 3103

Bahan tanam berkualitas buruk (historis)

Frame 3104

Kurangnya akses ke pasar

Frame 3105

Kurangnya literasi keuangan dan keterampilan perencanaan bisnis

Mengapa Kami Berkepentingan Untuk Melibatkan Petani Kecil?

Petani kecil mewakili:

  1. Risiko terbesar terhadap Kebijakan NDPE (Tanpa Deforestasi, Tanpa Gambut, Tanpa Eksploitasi) kami
  2. Peluang terbesar untuk peningkatan hasil dan bukan perluasan lahan