Musim Mas
Language
Search Menu

Pentingnya Akuntabilitas Air

Menurut Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), irigasi pertanian menyumbang 70% penggunaan air di seluruh dunia. Dalam konteks ini, sistem pertanian sangat bergantung pada ketersediaan air. Kegagalan dalam mengenali kerentanan ini dapat menyebabkan kesalahan pengelolaan penggunaan air yang berdampak buruk.

Kami menyadari bahwa air adalah sumber daya yang terbatas. Untuk menjaga keamanan air, kami berupaya meminimalkan dampak operasi kami terhadap sumber daya air di dalam dan sekitar konsesi kami. Kami telah mengembangkan dan menerapkan rencana pengelolaan air yang komprehensif untuk menjaga kualitas dan ketersediaan air permukaan dan air tanah demi keamanan masa depan bisnis kami dan kepentingan masyarakat sekitar.

Musim Mas adalah salah satu dari sedikit perusahaan kelapa sawit yang menerapkan Metodologi Jejak Air untuk menghitung jejak air tahunan kami dan menilai risiko air.

Upaya Kami Menuju Pengelolaan Air

Hal ini memberikan gambaran singkat mengenai langkah-langkah kami dalam menjaga ketersediaan dan kualitas air permukaan dan air tanah untuk bisnis kami dan masyarakat sekitar.

Frame 2916

Efisiensi dan Pemantauan Air

Untuk memastikan efisiensi air, kami memantau penggunaan air di operasi perkebunan dan pabrik serta penggunaan rumah tangga. Misalnya, kami menetapkan target intensitas penggunaan air di bawah 1,2 m3/MT TBS yang diproses untuk memastikan efisiensi air dalam operasional pabrik kami. Pada tahun 2022, kami mencapai intensitas penggunaan air sebesar 1,17 m3/MT TBS yang diolah. Agar tetap kredibel dan transparan, kami melakukan verifikasi pihak ketiga tahunan terhadap angka intensitas penggunaan air di pabrik kami dan mengungkapkan angka tersebut melalui Laporan Keberlanjutan kami.

Frame 2916

Menjaga Kualitas Air

Kami mengolah Palm Oil Mill Effluent (POME), yaitu limbah cair dari pabrik yang melampaui batas dari peraturan yang diperbolehkan. Cairan ini merupakan minuman keras berkekuatan tinggi dengan Kebutuhan Oksigen Biologis (BOD) dan Kebutuhan Oksigen Kimiawi (COD) yang tinggi, yang direduksi oleh pencernaan aerobik dan anaerobik pada laguna yang direkayasa.

Tingkat BOD dan COD dijaga di bawah ambang batas peraturan nasional yaitu 5.000 bagian per juta (ppm) untuk BOD pada penggunaan lahan, 100 ppm untuk BOD pada saluran air, dan 350 ppm untuk COD pada saluran air. Hal ini dapat mengurangi dampak terhadap air tanah dan sumber air.

Kami juga melakukan jaminan pihak ketiga tahunan terhadap angka BOD dan COD untuk operasi pabrik kelapa sawit kami untuk memastikan transparansi dan kredibilitas. Angka-angka ini tersedia untuk umum dalam Laporan Keberlanjutan tahunan kami. Kami juga meninjau titik-titik pemantauan air dalam operasi kami dan memasukkan titik-titik tambahan agar lebih mencerminkan posisi saluran masuk dan saluran keluar.

Riparian Zone Management Large

Pengelolaan Zona Tepi Sungai

Zona tepi sungai menjadi penyangga antara saluran air alami dan lahan yang digunakan untuk pengembangan pertanian. Dengan demikian, mereka membantu mencegah erosi tanah dan meminimalkan limpasan permukaan. Zona penyangga juga menjaga dan meningkatkan keanekaragaman hayati.

Sesuai dengan persyaratan hukum terkait pengembangan lahan untuk budidaya kelapa sawit, kami mempertahankan zona penyangga tepi sungai sepanjang 50 meter untuk sungai kecil, dan penyangga sepanjang 100 meter untuk sungai lebar. Selain persyaratan hukum dan peraturan sukarela lainnya, kami telah memperkuat proses pemantauan kami dengan mengevaluasi kualitas air secara berkala. Kami juga melakukan survei keanekaragaman hayati mengenai keberadaan burung, kupu-kupu, reptil, dan mamalia kecil di zona tepi sungai.

Pengelolaan Limbah Secara Holistik

Semua pabrik kami melakukan pengelolaan limbah secara holistik dengan tujuan mencapai “nol-limbah”. Kami menerapkan proses untuk meminimalkan produksi limbah atau memanfaatkannya untuk digunakan sebagai masukan di bagian lain operasi kami.

Padatan
Limbah padat dari pabrik kami, termasuk cangkang sawit, serat sawit, dan tandan buah kosong, digunakan sebagai bahan bakar ketel uap di pabrik kami.
Abu dari ketel uap, limbah yang dihasilkan dari pabrik kami, digunakan kembali di perkebunan sebagai pembenah tanah.
Decanter solid dari pengolahan pabrik digunakan sebagai pengganti pupuk.

 

Cairan
Palm Oil Mill Effluent (POME) merupakan limbah cair dari pabrik. Setelah mengolah POME melalui pencernaan aerobik dan anaerobik pada laguna yang direkayasa untuk memastikan nilai Kebutuhan Oksigen Biologis (BOD) dan Kebutuhan Oksigen Kimiawi (COD) rendah, POME digunakan di perkebunan kami untuk penerapan irigasi pada lahan.
Gas
Pengolahan Palm Oil Mill Effluent (POME) melepaskan gas metana, yang ditangkap di fasilitas penangkapan metana di pabrik kelapa sawit kami. Lihat bagian Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca.

 

Pengolahan Limbah Pengilangan Minyak Kelapa Sawit

Limbah penyulingan minyak sawit (PORE) merupakan salah satu jenis air limbah yang dihasilkan oleh kilang. PORE memiliki tingkat kebutuhan oksigen kimiawi (COD) dan kebutuhan oksigen biokimia (BOD) yang tinggi sehingga berbahaya bagi lingkungan seperti kehidupan akuatik. Itulah mengapa penting untuk merawat PORE sebelum dibuang kembali ke lingkungan.

PORE diolah di pengolahan air limbah kami untuk mengurangi tingkat BOD dan COD. Pelajari lebih lanjut tentang sistem pengolahan PORE Musim Mas di bawah ini: