Oleh Carolyn Lim
Pidato oleh Senior Manager of Corporate Communications, Carolyn Lim, pada sesi pidato CDP disclosure insight action speaking session – Transformation towards a sustainable palm oil supply chain in Indonesia.
Perjalanan keberlanjutan kami selama bertahun-tahun
Pada tahun 2015, kami meluncurkan Kebijakan Keberlanjutan yang pertama. Saat itu, tugas mendesak yang harus dilakukan adalah memetakan pabrik pemasok kami. Segera setelah kami memetakan pabrik-pabrik tersebut, kami memulai proses penelusuran kembali ke perkebunan.
Kami menyadari bahwa deforestasi di luar konsesi adalah hal yang paling sulit diatasi karena area tersebut berada di luar operasi pemasok kami.
Pada waktu yang hampir bersamaan di 2015, kami berkolaborasi dengan International Finance Corporation (IFC) bekerja untuk petani swadaya. Hingga saat ini, kami telah melatih lebih dari 36.000 petani sawit di seluruh Indonesia. Sejak itu, kami dengan bangga menyatakan usaha kami telah diakui publik.
Setelah bersama Musim Mas selama lebih dari satu dekade, saya ingin berbagi tiga hal yang kami pelajari dan percayai dalam perjalanan keberlanjutan kami.
1. Percaya pada sertifikasi
Sistem sertifikasi keberlanjutan di berbagai komoditas menuai pujian dan kritik.
Di Musim Mas, kami sangat yakin bahwa sertifikasi memberikan struktur keterlibatan dan menunjukkan kemajuan. Sistem pengelolaan kami didasarkan pada prinsip Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO).
Selama bertahun-tahun dalam menerapkan kebijakan, kami mendapati ISPO sangat efektif dalam mendapatkan dukungan dari pemasok kami, yang seringkali membutuhkan bantuan untuk menerapkan sistem tersebut.
Skema sertifikasi menawarkan pendekatan terstruktur untuk memastikan praktik berkelanjutan diterapkan secara konsisten dan efisien di seluruh organisasi. Hal yang sama juga berlaku bagi petani sawit.
2. Kepercayaan dalam membangun hubungan jangka panjang dengan petani sawit
Saya belajar bahwa petani sawit pada dasarnya adalah pelaku bisnis kecil. Seperti semua hubungan bisnis, dibutuhkan waktu untuk membangun hubungan yang baik.
Jika kami membangun lingkungan dengan insentif yang tepat, kami yakin lingkungan tersebut akan lebih berkelanjutan: Secara ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Selama bertahun-tahun, dengan bantuan IFC, kami membangun pengalaman besar dalam melibatkan petani swadaya untuk jangka panjang. Asosiasi Petani menjadi bagian dari program petani sawit IFC-Musim Mas (IPODS). IPODS merupakan program petani swadaya terbesar di Indonesia untuk sektor kelapa sawit, yang melibatkan lebih dari 35.000 petani sawit.
Selama bertahun-tahun, upaya yang dilakukan oleh Musim Mas termasuk menghubungkan petani sawit ke pasar internasional. Pada tahun 2021, Unilever, PepsiCo, dan Nestlé membeli Kredit RSPO dari asosiasi petani di Program Petani Sawit Musim Mas. Pada periode 2020 hingga 2022, Musim Mas telah membantu petani swadaya meraih Kredit RSPO senilai lebih dari USD 1,3 juta.
Kami belajar bahwa membangun suatu hubungan membutuhkan waktu, sebelum interaksi yang bermakna dapat terjadi. Ketika rekan-rekan saya di lapangan diundang ke pesta pernikahan dan pemakaman, kami tahu bahwa kami berada di komunitas ini untuk jangka panjang.
3. Percaya dengan orang lain
Kami juga sangat percaya ketika bekerja dengan orang lain. Salah satu pemangku kepentingan yang penting adalah Pemerintah.
Kami berencana untuk meningkatkan kapasitas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk melatih petani sawit di wilayah mereka dalam menanam kelapa sawit secara berkelanjutan. Musim Mas bekerja sama dengan pemerintah kabupaten untuk menyampaikan program training for trainers kepada PPL. Kami menyebut pendekatan ini adalah Smallholders Hub.
Pelatihan tersebut memperkuat pengetahuan dan keterampilan Good Agricultural Practices (GAP), No Deforestation, Peat, and Exploitation (NDPE), dan literasi keuangan.
Kami telah mengimplementasikan tujuh Smallholders Hub di seluruh Indonesia, dan masih banyak lagi yang sedang dalam proses implementasi.
Kami juga telah memperluas jangkauan kami untuk mengerjakan seluruh lanskap. Pada bulan November 2020, kami meluncurkan peta jalan lima tahun untuk lanskap Aceh, dengan visi bekerja sama dengan para pemangku kepentingan utama untuk menciptakan lingkungan ramah lingkungan yang berkembang dan juga berkelanjutan bagi mata pencaharian.
Jika Anda melihat statistik ketertelusuran kami, Anda dapat melihat bahwa kami hampir tidak mengambil pasokan dari Aceh. Namun selama bertahun-tahun, kami menyadari bahwa kawasan hutan yang tersisa adalah tempat yang paling membutuhkan kami, meskipun kami tidak memiliki pemasok di wilayah tersebut. Kami mulai melibatkan pabrik-pabrik di wilayah tersebut dalam kebijakan NDPE kami dan bekerja sama dengan rekan-rekan kami untuk memperluas jangkauan.
Kami juga bangga dapat bekerja sama dengan beberapa perusahaan barang konsumsi besar seperti Nestlé, Unilever, Pepsico, dan Mars dalam proyek-proyek petani sawit ini.
Kesimpulan
Anda tidak dapat menghubungkan titik-titik di masa depan; Anda hanya dapat menghubungkannya dengan melihat ke belakang. Jadi, Anda harus percaya bahwa titik-titik itu akan terhubung di masa depan. Anda harus percaya pada sesuatu.
Selama bertahun-tahun, di Musim Mas, kami bangga dengan kemajuan Musim Mas dalam perjalanannya memberikan solusi terhadap permasalahan mendesak saat ini. Tim kami hanya 10 orang ketika saya pertama kali bergabung dengan perusahaan. Saat ini, kami telah berkembang menjadi sekitar 150 staf penuh waktu yang bekerja di tim keberlanjutan MM – lebih dari 10 kali lipat jumlahnya.
Kami mengajak perusahaan-perusahaan untuk menilai kekuatan mereka dan bergabunglah dengan perjuangan kami, berkontribusi dengan cara apa pun yang mereka bisa.