Musim Mas
Language

Oleh Devane Sharma

Mengapa Minyak Sawit Merupakan Minyak Nabati Yang Paling Umum Di Sekitar Kita?

Kelapa sawit dan produk turunannya dapat ditemukan di sekitar kita. Mereka dapat ditemukan di sekitar 50% dalam produk kemasan, mulai dari cokelat dan pizza, hingga sampo dan pasta gigi1. Minyak sawit yang hampir ada di mana saja, dihasilkan dari tanaman yang sangat efisien. Dibandingkan dengan jenis minyak nabati lainnya, kelapa sawit membutuhkan lahan yang lebih kecil untuk menghasilkan minyak dalam jumlah banyak dan terus menghasilkan sepanjang tahun.

Mengganti minyak kelapa sawit dengan minyak nabati lainnya, seperti rapeseed, biji bunga matahari, atau kedelai, membutuhkan lahan 4 hingga 7 kali lebih banyak, yang akan mengakibatkan tingkat penggundulan hutan yang luar biasa. Meskipun kelapa sawit bukanlah tanaman yang sempurna, namun dapat ditanam dengan lebih berkelanjutan.

Bagaimana Kelapa Sawit Dapat Tumbuh Secara Berkelanjutan?

Berikut beberapa cara Musim Mas melampaui standar keberlanjutan yang diakui industri untuk memimpin evolusi industri minyak sawit:

  • Kebijakan NDPE: Kebijakan No Deforestation, No Peat, No Exploitation (NDPE) Musim Mas telah melampaui persyaratan hukum dan sertifikasi, untuk memastikan bahwa minyak sawit diproduksi secara berkelanjutan dan melindungi hak-hak pekerja, komunitas, dan masyarakat adat.
  • Sertifikasi RSPO: 100% pabrik Musim Mas yang terintegrasi dengan perkebunan telah disertifikasi oleh Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), memenuhi prinsip dan kriteria ketat dari standar minyak sawit berkelanjutan yang diakui secara global.
  • Verifikasi POIG: Palm Oil Innovation Group (POIG) telah menetapkan standar yang lebih ketat untuk melindungi keanekaragaman hayati, lahan gambut, hutan, dan karbon sembari mendukung masyarakat dan pekerja lokal. Musim Mas adalah perusahaan kelapa sawit besar se-Asia Tenggara pertama yang bergabung dengan POIG, dan sejak saat itu telah mencapai 100% verifikasi POIG untuk pabrik bersertifikasi RSPO.

Musim Mas mendorong perubahan positif dalam industri pada berbagai tingkatan. Beberapa kerjasama dan kemitraan lainnya telah dilakukan, antara lain bersama Consortium of Resource Experts (CORE), Earthqualizer, Fire Free Alliance, High Carbon Stock (HCS) Approach Steering Group, Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO), PONGO Alliance, Tropical Forest Alliance (TFA) 2020, Verite, dan lainnya.

Tantangan bagi Petani Sawit di Industri Kelapa Sawit

Petani sawit memiliki 20 hektar kebun kelapan sawit atau kurang dari itu, dimana jumlah lahan mereka merupakan 40% dari total perkebunan sawit di Indonesia. Sementara sebagian besar dari pekerjanya merupakan keluarga, petani sawit masih membutuhkan akses ke modal dan dukungan keuangan untuk membantu pemanenan, penanaman kembali dan untuk menghindari pertanian tebang-dan-bakar.

Program Petani Sawit Musim Mas membantu mengintegrasikan petani sawit ke dalam rantai pasokan minyak sawit berkelanjutan. Memberikan kurikulum yang dikembangkan untuk lima komponen, yaitu hasil, penanaman kembali, akses pasar, legitimasi, dan mata pencaharian alternatif.

Dibangun sejalan dengan kebijakan NDPE kami, program ini diarahkan untuk mendukung petani sawit dengan praktik pertanian yang baik, literasi keuangan, dan nutrisi pribadi—antara lain untuk meningkatkan mata pencaharian mereka. Hingga Juli 2022, program Petani Sawit Musim Mas telah menjangkau lebih dari 35.000 petani sawit yang dilatih.

Ringkasan Pertumbuhan Kelapa Sawit

Minyak sawit adalah minyak nabati yang paling banyak digunakan di dunia. Sebagai minyak yang paling berkelanjutan dari sudut pandang penggunaan lahan, ia akan terus memainkan peran penting dalam memenuhi permintaan dunia akan minyak nabati dan produk turunannya. Dipandu oleh kebijakan NDPE, program petani sawit, dan standar sertifikasi, Musim Mas percaya bahwa kegiatan produksinya dapat berkelanjutan, sambil memenuhi permintaan minyak nabati yang terus meningkat di seluruh rantai pasokan.

1: https://www.wwf.org.uk/updates/8-things-know-about-palm-oil