Musim Mas
Language

Oleh Carolyn Lim

Sementara budidaya kelapa sawit merupakan pendorong ekonomi yang signifikan dan dapat mengangkat manusia keluar dari kemiskinan, itu juga dapat berdampak negatif pada keanekaragaman hayati, sebagian besar karena konversi hutan tropis dan habitat yang kaya spesies. Karena minyak sawit tetap menjadi salah satu minyak nabati yang paling hemat lahan dan stabil di simpan [1], meningkatkan upaya konservasi untuk mendukung keanekaragaman hayati sangat penting.

IUCN (International Union for Conservation of Nature), RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil), pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan lainnya telah mendesak produsen untuk mengelola perkebunan kelapa sawit mereka yang ada secara lebih bertanggung jawab, untuk mengurangi dampak pada keanekaragaman hayati. Industri menyelesaikan ini dengan menyisihkan area yang diidentifikasi penting untuk keanekaragaman hayati dan karbon [2], biasanya menggunakan pendekatan Stok Karbon Tinggi (SKT) dan Nilai Konservasi Tinggi (NKT) [3].

Menyesuaikan Upaya Industri untuk Mendukung Keanekaragaman Hayati

Musim Mas telah melakukan berbagai intervensi konservasi di seluruh perkebunannya. Ini termasuk reboisasi zona sempadan sungai dan peningkatan vegetasi dengan pohon hutan di kawasan HCV. Selama bertahun-tahun, kami juga telah menambahkan area baru ke dalam hektar konservasi kami, termasuk daerah dataran curam, koridor satwa liar, dan zona penyangga riparian yang tidak diidentifikasi oleh penilaian NKT dan SKT.

Selain itu, kami telah mengambil pendekatan konservasi aktif dengan memanfaatkan sistem pemantauan di dalam situs NKT/SKT kami dan area sekitarnya. Dengan menggunakan jebakan kamera dan staf terlatih di lokasi, kami melakukan sensus bulanan di setiap lokasi, mencatat keberadaan satwa liar tertentu seperti reptil, mamalia, dan burung. Setelah mendokumentasikan jumlah spesies satwa liar, aktivitasnya, dan lokasi bersarangnya, data dikumpulkan dan digunakan untuk meningkatkan upaya konservasi kami.

Menilai Dampak Upaya Konservasi Selama Satu Dekade

Mengakui pentingnya memahami efektivitas intervensi ini, kami bermitra dengan South East Asia Rainforest Research Partnership (SEARRP) pada tahun 2020. SEARRP akan secara independen menganalisis upaya konservasi kami selama satu dekade di perkebunan Grup. Untuk menilai efektivitas metode kami, penelitian SEARRP ada tiga:

  1. Penilaian independen terhadap efektivitas upaya pemantauan NKT kami
  2. Pengembangan baseline keanekaragaman hayati untuk wilayah NKT kami
  3. Kalibrasi ulang upaya konservasi kami

SEARRP akan bekerja dengan kami untuk mengembangkan protokol pemantauan di seluruh sektor, selain memastikan bahwa upaya pemantauan kami tepat. Mereka juga akan menggunakan analisis statistik untuk lebih memahami tren satwa liar guna menentukan apakah kekayaan spesies meningkat sebagai tanggapan atas upaya konservasi kami. Terakhir, penelitian SEARRP akan menghubungkan bukti ilmiah dengan upaya kami untuk menentukan mana yang paling efektif. Tanpa bukti ilmiah, rencana konservasi mungkin tetap merupakan dugaan, sehingga wawasan ini akan menarik bagi sektor kelapa sawit secara luas.

Rencana Musim Mas Ke Depan

Pada akhirnya, penelitian ini akan memungkinkan Musim Mas untuk memprioritaskan upaya konservasi yang memberikan dampak terbesar, sekaligus memungkinkan kami untuk lebih memahami kemanjuran pemantauan dan tren keanekaragaman hayati alami. Selain itu, mengidentifikasi bagaimana spesies berpindah melintasi lanskap untuk mengakses makanan, habitat baru, atau pasangan akan memungkinkan Musim Mas melakukan perbaikan pada HCV dan jaringan penyisihan untuk menghindari hilangnya spesies dan mendukung keanekaragaman hayati.

Setelah kelimpahan data dianalisis, Musim Mas akan dilengkapi dengan pengetahuan tentang bagaimana pilihan pengelolaan yang berbeda mempengaruhi keanekaragaman hayati dan bagaimana reboisasi hutan di patch NKT yang berbeda akan mendukung upaya konservasi. Penelitian SEARRP akan secara signifikan mempengaruhi kebijakan dan prosedur di masa depan, serta membentuk studi kasus yang dapat diandalkan bagi anggota RSPO. Pada akhirnya, penelitian ini akan mendukung upaya kami dalam menetapkan tujuan terukur untuk menghindari hilangnya spesies dan meningkatkan keanekaragaman hayati di perkebunan kami. Bersama dengan SEARRP, Musim Mas membayangkan masa depan di mana lanskap kelapa sawit dapat terus mendorong pembangunan ekonomi dan ekosistem keanekaragaman hayati yang sehat.

 

[1]  https://www.wwf.org.uk/updates/8-things-know-about-palm-oil
[2]  Prior to any new development, Musim Mas carries out rigorous assessments and follows the process outlined in the RSPO New Planting Procedure (NPP), including identifying and conserving areas with HCV and HCS. Since 2014, we have been estimating the carbon stock of proposed development areas and significant potential sources of emissions that may result directly from development. To ensure the credibility of our HCV and HCS assessments, they are all carried out by accredited and registered licensed assessors and practitioners.
[3]  High Conservation Value (HCV) an High Carbon Stock (HCS) aim to identify important environmental and social values that should be addressed and conserved prior to new development.