Musim Mas
Language
Search Menu

Oleh: Yeo Yu Teng

Menjelajahi Cakrawala Baru

Di jantung kota Pelalawan di Provinsi Riau, seorang penduduk kota menjelajah hamparan hijau. Temui Teguh, Petugas Survei yang berdedikasi di salah satu perkebunan Musim Mas. Ia berbagi wawasan mengenai perannya sebagai ahli Sistem Informasi Geografis (GIS) dan mengungkap perjalanan luar biasa dari hutan kota ke kehijauan yang kini menjadi ciri tempat kerjanya.

Musim Mas staff walking among the greenery in Sorek plantation and navigating using GPS.Teguh berjalan di antara tanaman hijau.

Mengungkap yang Tak Terlihat

Peran utama Teguh melibatkan perpaduan harmonis antara teknologi dan kerja lapangan langsung. Ia dan timnya memantau, memetakan, dan menganalisis data geografis di dalam dan di luar perkebunan. Timnya memainkan peran penting dalam strategi komprehensif Musim Mas untuk secara proaktif memerangi ancaman kebakaran yang terus-menerus terjadi baik di perkebunan kelapa sawit maupun zona konservasi.

Meningkatnya risiko kebakaran hutan, terutama pada musim kemarau di bulan Agustus hingga Oktober, menunjukkan betapa mendesaknya tugas Teguh sehari-hari. Setiap pagi, ia dan timnya bekerja sama dengan tim Keberlanjutan, dengan rajin memeriksa titik api yang terdeteksi di dalam perkebunan atau wilayah sekitarnya.

Musim Mas GIS team working with sustainability team to check for hotspots.Bekerja sama dengan tim Keberlanjutan.

Menganalisis data satelit.

Ketika potensi titik api terdeteksi, Teguh dan timnya langsung mengambil tindakan karena titik api belum tentu merupakan kebakaran lahan – namun bisa saja merupakan kantong udara panas. Di sinilah investigasi di tempat diperlukan. Teguh dan timnya naik ke sepeda motor mereka, menggunakan perangkat GPS untuk navigasi, dan melakukan perjalanan ke ke kedalaman untuk memverifikasi data satelit dan menilai sejauh mana keparahan titik api yang teridentifikasi.

Musim Mas GIS team riding a motorcycle in the plantation to investigate potential hotspot.Perjalanan menuju lokasi titik api atau sekitarnya.

Musim Mas GIS team navigating their way to the hotpot using a GPS.Menggunakan perangkat GPS untuk menavigasi perjalanan mereka.

Namun, medan ini tidaklah mudah — vegetasi tebal, tanah yang berbatu, dan lokasi terpencil membuat sulit bagi tim untuk mengakses potensi titik api. Di sinilah drone dapat mengubah keadaan. Quadcopter dan drone bersayap tetap menjadi mata langit, menyediakan sarana observasi yang cepat, aman, dan efektif di medan yang sulit. Mereka mengungkap misteri yang tersembunyi di bawah kanopi tebal atau daratan yang jauh dan membantu dalam memverifikasi keakuratan data satelit.

Musim-Mas-GIS-setting-up-the-quadcopter-drone-scaledMenyiapkan drone quadcopter.

Musim Mas GIS team holding on to a drone and preparing for takeoffMempersiapkan penerbangan.

Musim Mas drone in the sky to assess hotspots in remote areas.Menerbangkan drone ke daerah terpencil.

Musim Mas GIS staff looking at his handheld device to control the drone and assess the hotspot.Menonton layar untuk menilai titik api sembari mengendalikan drone.

Setelah data diverifikasi dan dikonfirmasi, Teguh melapor kembali ke tim Keberlanjutan, sehingga memicu tindakan lanjutan. Jika kebakaran terdeteksi, peringatan dikirimkan ke tim pemadam kebakaran, untuk memastikan penyelidikan dan pemadaman cepat.

Selain pekerjaan GIS dan survei, Teguh juga berperan sebagai pengawas proyek konstruksi yang berkaitan dengan infrastruktur perkebunan. Tanggung jawabnya menunjukkan sifat jabatannya yang beragam dan berdampak, membuktikan bahwa Teguh lebih dari sekadar spesialis di bidangnya.

Beradaptasi dan Mengatasi Tantangan

Perpindahan dari kota ke perkebunan bukanlah transisi yang mudah. Teguh menghadapi tantangan yang menguji kemampuan adaptasinya. Keterbatasan akses terhadap fasilitas kota, medan yang sulit, dan perombakan gaya hidup menjadi norma barunya. Namun, di tengah tantangan tersebut, Teguh menemukan kegembiraan hidup di perkebunan – udara yang segar dan bersih, suasana yang lebih tenang, dan hubungan yang bermakna dengan rekan kerja dan masyarakat.

Menumbuhkan Disiplin dan Tanggung Jawab

Awalnya kewalahan dan bingung, kegigihan Teguh membuahkan hasil yang mulus dalam berintegrasi ke dalam lingkungan barunya. Dia menemukan lebih dari sekedar pekerjaan; dia menggali rasa disiplin dan tanggung jawab yang mendalam, yang menimbulkan perasaan berprestasi dan memiliki.

Di mata Teguh, perjalanan ini lebih dari sekedar relokasi; ini adalah kesempatan untuk pertumbuhan pribadi dan profesional. Motivasinya untuk bekerja di tim GIS & Survei di perkebunan berasal dari keyakinannya untuk mendukung praktik berkelanjutan.

Berkembang dalam Lingkungan yang Mendukung

Teguh ingat bahwa Musim Mas memainkan peran penting dalam memperlancar transisinya. Kesempatan pelatihan berkelanjutan bagi dia dan timnya untuk meningkatkan pengetahuan GIS mereka, memastikan mereka tetap menjadi yang terdepan di bidangnya. Teguh menekankan pentingnya memiliki tim yang kompeten dan berkomitmen, dengan mengatakan, “Penting untuk memiliki tim yang mampu menghadapi setiap tantangan yang muncul dan menyelesaikan pekerjaan dengan baik.”

Dalam penuturan Teguh sendiri, “Pindah dari kota ke perkebunan dapat membawa beragam emosi, situasi, wawasan, pengalaman, tantangan, dan pencapaian. Dengan bekerja di sektor perkebunan, saya mempunyai kesempatan untuk memajukan karir dan memperoleh penghasilan yang lebih baik dibandingkan bekerja di kota.”

Kisah Teguh menjadi inspirasi bagi mereka yang sedang mempertimbangkan transisi serupa. Hal ini bercerita tentang merangkul perubahan, memadukannya dengan semangat dan keahlian, serta menuai hasil dari karier yang memuaskan dan memiliki tujuan.

Musim Mas GIS staff looking at his handheld device to control the drone and assess the hotspot.