Musim Mas
Language
Search Menu

Oleh Oskar Song

Dengan kehadiran COVID-19 yang mendatangkan malapetaka di seluruh dunia, pandemi ini membuat kita sadar bahwa pertahanan terbaik melawan virus adalah dengan menjaga kesehatan. Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang sehat memiliki risiko lebih rendah mengalami penderitaan paling parah akibat virus ini. Oleh karena itu, dalam topik seputar Lemak Trans, kami ingin menyoroti efek negative Lemak Trans terhadap kesehatan kita.

Jika dikonsumsi dalam jumlah tinggi, Lemak Trans meningkatkan kadar kolesterol Low-Density Lipoprotein (LDL) yang berbahaya dan menurunkan kadar kolesterol High-Density Lipoprotein (HDL) yang lebih bermanfaat dalam tubuh manusia, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung. Hal ini juga membuat konsumen rentan terhadap risiko stroke, kanker, disfungsi hati, obesitas, dan diabetes tipe 2.

Ada dua jenis Lemak Trans yang ditemukan dalam makanan: Lemak Trans yang terbentuk alami dan yang buatan. Lemak Trans alami diproduksi di usus beberapa hewan tertentu, dan ada dalam makanan seperti susu dan beberapa produk daging mungkin mengandung Lemak Trans dalam jumlah kecil. Para peneliti menyatakan bahwa Lemak Trans alami tidak dianggap berbahaya, sedangkan yang buatan dianggap berbahaya. Yang buatan dibuat melalui proses industri yang disebut hidrogenasi, yakni menambahkan hidrogen ke minyak nabati cair.

Sebagian besar minyak nabati berbentuk cair pada suhu kamar, sehingga hidrogenasi digunakan untuk meningkatkan umur simpan, menjaga stabilitas rasa, dan terutama, agar bentuknya lebih ‘padat’ dan memiliki ‘konsistensi yang dapat dioleskan’. Seperti namanya, proses hidrogenasi berusaha mengubah lemak cair menjadi padat dengan menambahkan atom hidrogen.

World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa asupan Lemak Trans menjadi penyebab dari lebih dari 500.000 kematian manusia akibat penyakit kardiovaskular setiap tahun. WHO telah lama merekomendasikan produsen makanan untuk membatasi penggunaan Lemak Trans dalam produk mereka. Pada tahun 2018, AS dan Kanada melarang total Lemak Trans, dan hingga saat ini, lebih dari 23 negara telah menetapkan batasan wajib pada Lemak Trans yang diproduksi secara industri atau melarang total minyak terhidrogenasi. Di Asia, Singapura dan India adalah dua negara yang telah memberlakukan batasan untuk kandungan Lemak Trans, dengan target terakhir untuk membatasi kandungan Lemak Trans tidak lebih dari 2% di semua minyak dan lemak yang dapat dimakan.

Sebagai gambaran betapa luasnya penggunaannya, Lemak Trans dapat ditemukan di banyak makanan yang digoreng. Di antaranya kentang goreng, donat, dan ayam goreng. Krimer kopi non-susu, makanan yang dipanggang seperti kue, dan produk shortening semuanya mengandung Lemak Trans.

Minyak Sawit berbentuk setengah padat pada suhu kamar dan memiliki kandungan lemak jenuh yang lebih tinggi. Tidak seperti minyak lainnya, dan dari sudut pandang produksi, jauh lebih mudah untuk mencegah pembentukan Lemak Trans. Oleh karena itu, melalui manajemen yang cermat dari laboratorium dan proses pemurnian kami, Musim Mas dapat menghilangkan Lemak Trans dari produk kami untuk pelanggan yang mencari solusi makanan yang sehat.

Dengan mempertimbangkan kesehatan konsumen akhir, kami bermitra dengan produsen makanan untuk bersama-sama mengembangkan solusi bebas Lemak Trans. Satu bahan, seribu peluang.