Musim Mas
Language
Search Menu

Oleh Devane Sharma

Konsumen menjadi lebih sadar tentang apa yang mereka konsumsi dan oleh karena itu semakin banyak yang membaca bagian belakang label produk dengan lebih hati-hati. Sementara konsumen yang memperhatikan diet diketahui mempelajari informasi nilai gizi, lebih banyak konsumen juga mulai melakukan hal yang sama. Konsumen mencari bahan yang dianggap menyehatkan, bahan yang ingin mereka hindari yang dianggap berbahaya bagi kesehatan, dan klaim keberlanjutan yang dibuat oleh produsen.

Mendefinisikan Clean Label

Istilah pemasaran ‘Clean Label’ adalah tren yang sedang berkembang. Meskipun tidak ada definisi peraturan atau hukum yang ditetapkan tentang clean label, enam dari sepuluh konsumen merasa bahwa klaim ‘clean’ sejalan dengan ‘kesehatan’ yang lebih besar. Menurut Institute for Food Technologists, Clean Label berarti membuat produk menggunakan bahan-bahan sesedikit mungkin dan memastikan bahan-bahan tersebut adalah bahan-bahan yang dikenali dan dianggap sehat oleh konsumen1. Definisi yang lebih luas berfokus pada transparansi yang lebih besar dalam pelabelan bahan makanan.

Apa Arti Pelabelan ‘Clean’ bagi Konsumen

Penafsiran tentang kesehatan itu luas, tetapi interpretasi yang paling umum berkisar pada makanan bergizi yang dibuat dengan bahan-bahan sesedikit mungkin, bebas dari kontaminan, dan dibuat dengan bahan-bahan yang bersumber secara berkelanjutan dan etis. Proyek Clean Label yang berbasis di Amerika Serikat memeriksa produk makanan dan minuman untuk kontaminan seperti pestisida.

Dalam hal keberlanjutan, beberapa konsumen mencari sertifikasi produk. Termasuk non-GMO, berbasis tanaman bersertifikat, dan label sertifikasi seperti Cocoa atau Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).

Yang mendasari semua ini adalah keinginan transparansi dan kejelasan, karena konsumen secara alami akan skeptis terhadap apa yang tidak mereka pahami. Menurut survei konsumen global oleh Innova Market Insights pada tahun 2020, enam dari sepuluh konsumen tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang asal usul makanan mereka2.

Implikasi dan Peluang bagi Produsen Pangan

Meningkatnya minat menghadirkan tantangan dan peluang bagi produsen makanan. Pasar bahan Clean Label global diperkirakan akan bernilai $ 51,14 miliar pada tahun 20243.

Klaim umum seperti “all-natural” atau “berasal dari alam” tanpa bukti spesifik harus dihindari. Klaim tanpa detail spesifik seperti itu cenderung dianggap tidak tulus atau tampak seperti menyembunyikan bahan yang tidak diinginkan.

Karena penekanannya adalah pada penyediaan informasi yang transparan dan jelas kepada konsumen, tidak berarti bahwa semua bahan tambahan harus dihilangkan. Sebaliknya, sumber aditif tersebut harus dijelaskan, termasuk kelestarian lingkungan dari bahan-bahan tersebut.

Ini memberikan peluang untuk story-telling mengenai bahan oleh produser. Hal tersebut dapat dilakukan dengan QR Codes untuk “read-more” di mana konsumen dapat mempelajari tentang asal-usul bahan yang digunakan dan mengapa itu diperlukan. Fitur-fitur ini juga dapat diperluas ke penceritaan merek yang lebih lanjut. Jika bahan bersertifikat keberlanjutan seperti kakao Fairtrade atau minyak sawit RSPO digunakan, mereka juga harus dijelaskan untuk meningkatkan daya tarik produk.

Minyak Sawit dan Clean Label

Minyak kelapa sawit dan minyak inti sawit, yang diekstraks dari kelapa sawit, digunakan dalam industri makanan untuk membuat minyak goreng, shortening, emulsifier, dan stabilizer. Minyak ini dan turunannya digunakan dalam berbagai produk makanan, termasuk roti dan minuman, dan turunan lemak khusus digunakan untuk membuat produk seperti pengganti lemak kakao.

Sawit dan turunannya dapat sesuai dengan Clean Label. Minyak yang berasal dari kelapa sawit secara alami bebas lemak trans karena sebagian tidak terhidrogenasi. Ini adalah minyak nabati yang paling banyak dikonsumsi dan memiliki keseimbangan alami lemak jenuh dan tak jenuh. Budidaya kelapa sawit Musim Mas berbasis tanaman dan juga bebas transgenik.

Minyak sawit menawarkan alternatif untuk asam lemak trans dan minyak nabati terhidrogenasi. Ekstraksinya dari buah sawit dilakukan dengan pengepresan expeller, dan proses ini bebas dari pelarut, berbeda dengan kebanyakan proses ekstraksi minyak biji-bijian dan kedelai.

Musim Mas adalah produsen minyak sawit dan turunannya yang terintegrasi secara vertikal. Kami menawarkan minyak sawit bersertifikasi RSPO dan turunannya. Telah menjadi bagian dari Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) sejak tahun 2004 dan perusahaan minyak sawit pertama yang diverifikasi oleh standar yang lebih ketat yaitu Palm Oil Innovation Group pada tahun 2019, Musim Mas bangga akan keberlanjutannya.

Klik di sini untuk menghubungi kami untuk informasi lebih lanjut.

 

1: https://www.newfoodmagazine.com/article/91202/controlling-contaminants-the-new-facet-of-clean-label/

2: https://www.prnewswire.com/il/news-releases/innova-identifies-top-10-food-and-beverage-trends-to-accelerate-innovation-in-2021-301155638.html#:~:text=The%20Innova%20Consumer%20Survey%202020%20reveals%20that%20six%20in%20ten%20global%20consumers%20are%20interested%20in%20learning%20more%20about%20where%20foods%20come%20from 
3: https://www.newfoodmagazine.com/article/91202/controlling-contaminants-the-new-facet-of-clean-label/