Oleh Devane Sharma
Musim Mas meyakini bahwa pendidikan adalah kunci pembangunan ekonomi dan penghidupan yang lebih baik. Banyak perkebunan Perusahaan yang berada didaerah pedesaan Indonesia dengan akses ke sekolah yang terbatas. Oleh karena itu, Perusahaan memutuskan untuk membangun dan mendanai sekolah-sekolah yang mencakup tingkat taman kanak-kanak hingga sekolah menengah pertama untuk anak-anak pekerja perkebunannya. Sekolah-sekolah ini menyediakan pendidikan gratis bagi anak-anak pekerja perkebunan perusahaan. Bagi murid yang berangkat ke sekolah menengah, Musim Mas juga menyediakan transportasi gratis.
Di bawah naungan Yayasan Anwar Karim, Musim Mas membangun taman kanak-kanak, sekolah dasar, dan sekolah menengah pertama di seluruh Indonesia di wilayah ini:
Dinilai sebagai sekolah terbaik di masing-masing daerah, sekolah mempekerjakan guru yang berpengalaman dan berdedikasi dan memastikan sekolah mengikuti Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Setiap sekolah juga dilengkapi dengan laboratorium komputer dan ruang bermain. Murid-murid juga menikmati kenyamanan perjalanan ke sekolah dengan bus antar-jemput dari perkebunan masyarakat. Kehidupan siswa semakin diperkaya dengan kegiatan ekstra kurikuler seperti marching band yang diperlengkapi dengan baik dan dilatih oleh instruktur khusus, olahraga, dan program pengembangan kepemimpinan.
Melalui Yayasan Anwar Karim, Musim Mas memberikan beasiswa kepada siswa SD yang kurang mampu untuk mendukung pemerataan kesempatan pendidikan bagi siswa masyarakat sekitar. Musim Mas juga setiap tahun memberikan seragam dan buku kepada siswa yang tinggal di komunitas sekitar perkebunan kami.
“Dengan mengetahui bahwa apa yang saya lakukan dapat membantu orang lain tumbuh dan berkembang adalah hal yang memotivasi saya” – Amri Pinem, seorang guru di sekolah yang didanai Musim Mas
Berbekal gelar Sarjana Pendidikan, Amri Pinem memulai karirnya sebagai guru SD di kota Medan pada tahun 2012. Amri bergabung dengan SD Anwar Karim II di Riau sebagai guru pada tahun 2014. Simak pengalaman Amri sebagai guru di sekolah Musim Mas, dan cita-citanya.
T: Apa yang menginspirasi Anda untuk menjadi seorang guru?
Amri: Saat tumbuh dewasa, kebanyakan orang di sekitar saya ingin menjadi dokter, insinyur, pilot, atau guru. Pekerjaan impian saya adalah menjadi seorang guru. Menjadi guru terasa seperti panggilan dari hati dan ada dua alasan utama untuk ini. Pertama, saya suka membantu orang lain belajar. Saya sangat puas melihat murid saya mempelajari hal-hal baru dan berkembang sebagai individu. Kedua, saya percaya bahwa belajar bersifat dua arah. Sementara murid saya memperluas wawasan mereka melalui pengetahuan, saya juga mendapatkan pengetahuan baru. Ini mendorong saya untuk memperbaiki diri sebagai seorang pendidik.
T: Ceritakan lebih banyak tentang kehidupan sehari-hari Anda sebagai guru di Musim Mas.
Amri: Keseharian saya di sekolah dimulai dengan absensi. Sebelum mulai mengajar, saya suka mengobrol dengan murid saya untuk membangkitkan semangat dan motivasi mereka. Selanjutnya, saya juga akan melakukan rekap cepat dari apa yang telah kami bahas di pelajaran sebelumnya. Setelah pelajaran, saya juga melakukan rekap lagi agar mereka dapat mengerjakan pekerjaan rumah yang ditugaskan.
Setelah melihat murid-murid pulang, saya akan mempersiapkan materi untuk pelajaran berikutnya. Mulai dari membuat alat peraga, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), dan sebagainya.
Yang membuat saya terus maju adalah gagasan bahwa saya akan membawa nilai dan pengetahuan ke dalam kehidupan anak-anak ini. Itu juga memotivasi saya untuk menjaga sikap yang baik agar anak-anak dapat menirunya.
Q: Apa bedanya menjadi guru di sekolah perkotaan vs di perkebunan?
Amri: Saya memulai karir saya sebagai guru di kota, di Bandar Setia Percut Medan pada tahun 2012. Pada tahun 2014, saya bergabung dengan sekolah ini di perkebunan. Dibandingkan dengan tugas mengajar pertama saya, beberapa hal yang sangat saya hargai di sekolah Musim Mas adalah:
Rasa disiplin yang kuat. Para guru di sekolah Musim Mas sangat menjunjung tinggi ketepatan waktu untuk memberikan contoh yang baik bagi anak-anak.
Infrastruktur yang sangat baik yang mencakup semua yang dibutuhkan untuk pendidikan. Meskipun terletak di perkebunan terpencil.
Kerja tim dan persahabatan yang kuat di antara para guru Musim Mas. Kami bekerja sama dengan erat untuk memajukan pengetahuan kami sendiri.
Tunjangan untuk guru juga sangat baik karena kami diberikan tunjangan kesehatan seperti asuransi, tunjangan makan, dan bonus yang dibayarkan. Ini memberi saya ketenangan pikiran dan memungkinkan saya untuk memfokuskan energi saya untuk menjadi seorang pendidik.
T: Apa perbedaan yang dibuat oleh sekolah perkebunan dalam kehidupan anak-anak ini?
Amri: Sebelum sekolah ini dibangun tahun 2002, anak-anak perkebunan harus bersekolah di desa lain. Sekolah ini sangat bermanfaat bagi anak-anak karena mereka mendapatkan akses mudah ke sekolah yang lengkap, guru yang bergelar sarjana, dan juga transportasi antar jemput.
Transportasi sangat berharga mengingat luasnya perkebunan. Setiap pagi, anak-anak menunggu di halte bus yang telah ditentukan. Sepulang sekolah, bus membawa mereka kembali ke halte bus yang sama. Ini secara efektif memberi mereka akses ke pendidikan.
T: Apa harapan Anda untuk sekolah perkebunan?
Amri: Sejak berdiri, sekolah ini selalu mendapat predikat baik dari tingkat kecamatan hingga provinsi. Sekolah telah berpartisipasi dalam berbagai kegiatan, baik akademik maupun non-akademik hingga tingkat provinsi.
Saya berharap sekolah akan melahirkan generasi masa depan yang berbudi pekerti luhur yang berpedoman pada ajaran yang benar. Saya juga berharap sekolah ini selalu mendapat predikat baik dari tingkat kecamatan hingga provinsi dan selalu menimba ilmu dan sukses di tahun-tahun mendatang.