Jakarta, 26 Januari 2024 – Musim Mas Group, salah satu perusahaan kelapa sawit terintegrasi terbesar di dunia, mengawali tahun baru dengan menyelesaikan sesi Training-of-Trainers (ToT) Kader Pelatihan Nutrisi dan Kesehatan – Women Smallholders Program, belum lama ini. Pelatihan ini ditujukan bagi petani perempuan dan istri petani yang telah mengikuti Women Smallholders Program Musim Mas pada pelatihan Nutrisi dan Kesehatan Keluarga, untuk menjadi trainer atau pelatih bagi komunitasnya. Program ini merupakan bagian dari komitmen Musim Mas untuk terus meningkatkan taraf hidup petani swadaya kelapa sawit.
Peserta Training-of-Trainers (ToT) Kader Pelatihan Nutrisi dan Kesehatan – Women Smallholders Program Musim Mas di Pekanbaru, Riau (9/1/24)
Sesi pelatihan yang diselenggarakan pada 9-11 Januari 2024 di Pekanbaru, Riau ini diikuti oleh 30 peserta terpilih dari Kabupaten Pelalawan, Rokan Hilir, dan Rokan Hulu. Selain kesediaan peserta untuk menjadi kader pelatih Women Smallholders Program, mereka juga dipilih berdasarkan keaktifan saat mengikuti pelatihan Women Smallholders Program, yang diukur dari perubahan kesehatan (sebelum dan sesudah pelatihan), serta komitmen untuk menerapkan pola hidup sehat pada diri sendiri dan keluarga setelah pelatihan berakhir. Para kader ini dipersiapkan untuk dapat memberikan pelatihan bagi petani perempuan dan istri petani lainnya yang tergabung dalam Asosiasi Petani Kelapa Sawit binaan Musim Mas, serta perkumpulan perempuan setempat, dengan pendampingan dari tim lapangan Musim Mas.
Menurut Linda Wati, Project Leader Women Smallholders Program – Musim Mas, peran perempuan di perkebunan, khususnya kelapa sawit, sangat penting. Selain pekerjaan domestik, seperti memastikan aktivitas dalam rumah tangga berjalan dengan baik, serta memenuhi semua kebutuhan keluarganya, mereka juga membantu pekerjaan dalam pengelolaan kebun, serta melakukan fungsi sosial di masyarakat melalui kegiatan setempat. “Setelah berhasil memberikan pelatihan kepada lebih dari 500 petani perempuan dan istri petani pada tahap awal Women Smallholders Program tahun lalu, kami ingin menjadikan ini sebagai program yang berkelanjutan dan berdampak lebih luas. Melalui Training for Trainers, para kader dibekali pelatihan untuk menjadi agen perubahan di dalam komunitasnya, terutama dalam mempengaruhi, mengubah, dan menanamkan perilaku sehat terkait nutrisi, gizi balita dan kesehatan keluarga. Kami bangga akan hadirnya kader-kader pelatihan ini yang telah mendedikasikan waktu mereka untuk bisa berbagi dengan para perempuan perkebunan di daerah mereka,” jelas Linda Wati lebih lanjut.
Hasil nyata yang dirasakan para kader pelatih setelah menerapkan pola hidup sehat yang mereka pelajari saat mengikuti pelatihan nutrisi dan kesehatan keluarga Women Smallholders Program, menjadi motivasi mereka untuk bisa berbagi dengan perempuan lainnya di komunitas mereka. “Saya ingin menjadi kader pelatih karena saya peduli pada ibu-ibu lain agar mereka juga bisa menerapkan hidup sehat. Dengan mengikuti program pelatihan nutrisi dan kesehatan keluarga yang diselenggarakan Musim Mas, saya telah dapat melakukan perubahan yang lebih baik di dalam keluarga. Mulai dari mengatur pola makan yang baik sehingga berat saya badan turun dan hasil pemeriksaan Kesehatan diri saya membaik. Bahkan saya dapat membantu suami untuk mengurangi kebiasaan merokoknya,” tutur Ibu Rizka, peserta pelatihan kader pelatih dari Kabupaten Pelalawan. Ia juga senang karena suaminya mendukung kegiatan positif ini.
Pengalaman serupa juga diungkapkan oleh Ibu Luthfia, kader pelatih dari Kabupaten Rokan Hulu, “Saya telah merasakan sendiri manfaat program pelatihan nutrisi dan kesehatan keluarga yang telah diberikan oleh Musim Mas. Memang, manfaat tidak saya dapatkan secara instan, namun saya melakukan apa yang diajarkan secara konsisten. Karena itu, saya akan sangat bangga jika saya dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman yang telah saya dapatkan, melalui peran saya sebagai kader nantinya, sehingga mereka juga bisa menerapkan pola hidup sehat.” Setelah mengikuti dan konsisten menerapkan program pelatihan, penurunan berat badan yang dialaminya membuat ia merasa lebih sehat, segar, dan tidak mudah lelah.
Dr. Fotarisman Zaluchu, S.K.M, M.P.H (tengah) dan Dr. Putri C. Eyanoer, MS.Epi, Ph.D (kiri) memberikan pembekalan bagi 30 kader pelatih/Trainers dalam sesi Training-of-Trainers (ToT)
Pelatihan untuk para kader yang berlangsung selama tiga hari ini diberikan oleh dua akademisi Universitas Sumatera Utara (USU) yang memang dilibatkan Musim Mas sejak awal dalam program ini. Dr. Fotarisman Zaluchu, S.K.M, M.P.H, memberikan metode pelatihan dan penggunaan alat peraga yang efektif dalam melakukan pelatihan; sedangkan Dr. Putri C. Eyanoer, MS.Epi, Ph.D, memberikan pendalaman materi terkait nutrisi dan kesehatan keluarga. Para kader juga mendapatkan perlengkapan pendukung pelatihan, seperti alat peraga, permainan, serta modul dan kalender kesehatan untuk memantau pola hidup sehat yang akan diterapkan peserta pelatihan mereka nanti.
Para kader pelatih terpilih yang tengah mengikuti salah satu sesi Training-of-Trainers (ToT) Kader Pelatihan Nutrisi dan Kesehatan – Women Smallholders Program Musim Mas
“Antusiasme para ibu peserta kaderisasi untuk belajar dan nantinya berbagi pengetahuan ini, patut diapresiasi. Meski materi pelatihan mungkin sudah tidak asing lagi bagi mereka, namun menjadi pelatih merupakan pengalaman baru bagi mereka, sehingga membutuhkan latihan dan waktu untuk dapat melakukannya. Inisiatif Musim Mas untuk melakukan perubahan positif bagi perempuan di perkebunan sawit, dengan menghadirkan kader-kader ini, sangat menginspirasi,” ujar Dr. Fotarisman Zaluchu, S.K.M, M.P.H.
Tahun lalu, Musim Mas telah menyelesaikan pelatihan pertama Women Smallholders Program terkait Nutrisi dan Kesehatan Keluarga, yang diikuti oleh lebih dari 500 petani perempuan dan istri petani kelapa sawit swadaya di tiga kabupaten di Provinsi Riau. Selanjutnya, Musim Mas akan meneruskan dan menjangkau lokasi yang lebih luas lagi terkait pelatihan Nutrisi dan Kesehatan Keluarga, serta mengembangkan modul pelatihan lainnya untuk Women Smallholders Program, yaitu Literasi Keuangan, dan Peluang Bisnis Rumahan.
— Selesai —
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Reza Rinaldi Mardja
Indonesia Communications Lead, Musim Mas Group
M. +62 811-6063-237
E. communications@old-musim-mas.mediatropy.com
Tentang Musim Mas
Musim Mas Group adalah salah satu perusahaan kelapa sawit terintegrasi terbesar di dunia yang beroperasi di 13 negara di Asia-Pasifik, Eropa, dan Amerika. Kegiatan operasional utamanya berada di Indonesia, yang mencakup budidaya hingga penyulingan dan manufaktur. Melalui tenaga kerja global, Musim Mas terus melakukan pengembangan yang inovatif dan berkelanjutan, memastikan kualitas produk, keamanan, dan efisiensi berjalan seiring dengan perkembangan industri.
Sebagai salah satu pemain utama di industri kelapa sawit, Musim Mas beraspirasi untuk menjadi pemimpin yang bertanggung jawab, mendorong era baru yang berkelanjutan di industri ini dengan inovasi. Untuk itu, Musim Mas mengambil langkah aktif untuk melampaui standar keberlanjutan yang diakui industri dan akan terus melangkah dalam menanggapi masalah industri kritis dalam upaya untuk berkontribusi pada industri dan dunia yang lebih berkelanjutan.
Tentang program Pemberdayaan Petani Swadaya Musim Mas
Musim Mas bersama dengan International Finance Corporation (IFC), anggota Bank Dunia, mengembangkan Indonesian Palm Oil Development for Smallholders (IPODS) pada tahun 2015, menyusul studi diagnostik pada petani oleh IFC pada tahun 2013. IPODS telah diujicobakan di empat pabrik Musim Mas di Sumatera Utara (Rantauprapat) dan Riau (Pelalawan, Rokan Hilir, dan Rokan Hulu).
Sejak 2017, Musim Mas telah membuat dan menerapkan modul pelatihan Training for Smallholders, yang mengimplementasikan Good Agriculture Practices (praktik-praktik agrikultur yang baik), dan mendorong petani swadaya untuk mendapatkan sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). Pelatihan dilakukan bagi para petani swadaya di area Musim Mas beroperasi. Program ini berupaya meningkatkan taraf hidup petani swadaya dengan mengintegrasikan mereka ke dalam rantai pasok minyak kelapa sawit berkelanjutan. Integrasi tersebut tidak hanya membuahkan keuntungan finansial saja, tetapi juga nilai-nilai berkelanjutan yang membawa manfaat bagi masyarakat dan lingkungan di sekitarnya.
Pada tahun 2020, program Training for Trainers: Smallholders Hub dikembangkan bekerjasama dengan Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian (BPPP) Kabupaten/Kota, untuk melatih para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). Program ini ditujukan untuk melatih lebih banyak lagi petani swadaya kelapa sawit di seluruh Indonesia.
Program tersebut terus berkembang, dan hingga Desember 2023 telah merangkul 43.474 petani swadaya yang menggarap lebih dari 88.300 hektar di Sumatera (Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan), Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.