Musim Mas
Language

Jakarta, Indonesia, 17 Desember 2020 –Musim Mas terus menunjukkan komitmennya terhadap tanggung jawab lingkungan dan pengembangan masyarakat. Untuk ketiga kalinya secara berturut-turut, perusahaan ini mendapatkan Penghargaan PROPER Hijau terbanyak di sektor kelapa sawit, yaitu meraih 8 dari 9 penghargaan.

Perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengumumkan pemenang penghargaan hijau pada Penganugerahan PROPER 2020 Secara Virtual.

Delapan anak perusahaan kami yang menerima penghargaan adalah PT Musim Mas PKS Batang Kulim, PT Musim Mas PKS Pangkalan Lesung, PT Sinar Agro Raya, PT Agrowiratama, PT Berkat Sawit Sejati, PT Maju Aneka Sawit, PT Sukajadi Sawit Mekar 2, dan PT Unggul Lestari .

Dikenal juga sebagai Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan, Penghargaan PROPER merupakan program penilaian oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan dan keunggulan lingkungan usaha di Indonesia. Musim Mas beserta lebih dari 2.000 perusahaan dari berbagai sektor industri seperti minyak dan gas, manufaktur, dan agro-pangan, ambil bagian dalam Penghargaan PROPER tahun ini.

Mengingat persyaratan untuk Penghargaan PROPER semakin ketat, Musim Mas telah meningkatkan upaya Keberlanjutannya. Pandemi Covid-19 telah menimbulkan tantangan ekonomi dan sosial yang berat di semua industri. Menanggapi krisis ini, kami meningkatkan program Pengembangan Masyarakat kami, dengan memberdayakan masyarakat yang terkena dampak untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan standar hidup masyarakat secara berkelanjutan.

“Kami merasa terhormat telah memenangkan penghargaan PROPER lagi tahun ini. Menerima penghargaan untuk ketiga kalinya secara berturut-turut menunjukkan konsistensi kami dalam keunggulan pengelolaan lingkungan dan keberlanjutan,” kata Togar Sitanggang, General Manager PT Musim Mas. “Musim Mas tidak akan berpuas diri, karena kami mempunyai visi untuk menjadi pemimpin usaha yang bertanggung jawab dan berkelanjutan dalam evolusi industri minyak sawit.”