Singapura, 27 November 2020 – Hari ini, Musim Mas mengumumkan strategi dan roadmap lima tahun untuk lanskap Aceh, yang merinci tujuan dan target penerapan Kebijakan No Deforestation, No Peat, and No Exploitation (NDPE). Strategi dan roadmap dirangkum dalam edisi kedua laporan kemajuan tahunan untuk lanskap Aceh.
Strategi tersebut dapat diringkas menjadi tiga tujuan: Keterlibatan, Jaminan, dan Pemantauan dan Tanggapan. Pertama, tujuan Keterlibatan memerlukan penjangkauan kepada petani swadaya dan pabrik untuk menginformasikan persyaratan NDPE dan kemungkinan konsekuensi dari ketidakpatuhan. Kedua, tujuan Jaminan memiliki komponen untuk memastikan bahwa pabrik yang memasok minyak sawit mentah dan inti sawit ke Musim Mas sesuai dengan NDPE. Terakhir, tujuan Pemantauan dan Tanggapan berisi elemen proaktif untuk mendeteksi dan memverifikasi deforestasi di tingkat lanskap atau yurisdiksi. Ketiga tujuan ini memiliki seperangkat target terukur tertulis sebagai indikator kemajuan.
Cakupan strategi ini melibatkan seluruh basis pasokan Musim Mas di Aceh dan untuk tahun 2020 hingga 2025. Ini akan ditambah, jika diperlukan, dengan rencana aksi khusus, yang berdurasi dua hingga tiga tahun. Strategi tersebut mengandalkan kolaborasi dengan pemerintah daerah, mitra, dan perusahaan consumer goods untuk mengimplementasikan roadmap. Salah satu contohnya adalah proyek lanskap Aceh Tamiang, lokasi Musim Mas memanfaatkan infrastruktur yang ada yang dibangun oleh IDH (Inisiatif Dagang Hijau), pemerintah daerah, OMS, dan aktor lainnya, untuk meningkatkan program petani kecilnya melalui Smallholders Hub.
Provinsi Aceh merupakan lanskap prioritas bagi Grup, meskipun merupakan daerah sumber bahan baku yang kecil. Keanekaragaman hayati dan sejarahnya yang unik membedakannya dari daerah lain. Namun, Musim Mas turut menaruh perhatian pada Ekosistem Aceh-Leuser dan telah melibatkan pemasoknya sejak 2013.
Selama tujuh tahun terakhir, beberapa pabrik dalam rantai pasokan kami telah terlibat dalam dugaan deforestasi dan pelanggaran hak-hak buruh di Aceh. Sampai saat ini, 96% dari pemasok kami telah berpartisipasi dalam lokakarya pemasok kami. Mereka juga responsif terhadap perbincangan tentang peningkatan standar keberlanjutan, termasuk merancang dan mengimplementasikan rencana aksi setelah berbagai kasus aduan. Pemasok kami semakin menerapkan keberlanjutan dan NDPE dalam operasi mereka. Namun, keberhasilan semacam ini tidak boleh membuat kami berpuas diri.
Pada tahun 2019, Musim Mas meletakkan dasar untuk membangun hubungan dengan pemerintah daerah dan melakukan survei dan penelitian untuk lebih memahami lanskap dan masalah sistemiknya.
“Strateginya adalah komitmen formal untuk lanskap unik ini. Tujuan dan target yang kami tetapkan sejalan dengan tujuan keseluruhan Grup untuk meningkatkan pelaporan, keterlacakan, dan kolaborasi untuk mentransformasi industri,” kata Olivier Tichit, Direktur Rantai Pasokan Berkelanjutan Musim Mas.
“Untuk mencapai kesuksesan di Aceh (dan di tempat lain), kita perlu berkolaborasi dengan perusahaan, pemerintah daerah, masyarakat, LSM dan kelompok nirlaba seperti IDH. Selain itu, dengan menghubungkan kedua ujung rantai supali, kami secara aktif bekerja sama dengan pemain sektor swasta seperti General Mills dan meminta pihak lain untuk mendukung kami dalam perjalanan ini,” tambah Olivier.