Musim Mas
Language
Search Menu

A smallholder farmer receives his certificate from the ISPO Secretariat

Seorang petani sawit mendapat sertifikat dari Seketariat ISPO

Medan, Indonesia – Lebih dari 1.200 petani swadaya dari Program Petani Sawit Musim Mas telah menjadi yang pertama di Indonesia yang disertifikasi berdasarkan standar Keputusan Menteri Pertanian Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) No.38 Tahun 2020 (ISPO 38/2020) . Perkebunan petani ini secara kolektif mencakup lebih dari 2.700 hektar lahan, mewakili lebih dari 20% dari total 12.600 hektar lahan bersertifikat ISPO di bawah peraturan baru. Ini mewakili kelompok petani swadaya terbesar yang mendapatkan sertifikasi di bawah standar baru.

Petani plasma merupakan bagian dari tiga asosiasi petani – Asosiasi Pekebun Swadaya Kelapa Sawit Labuhanbatu (APSKS LB), Perkumpulan Pekebun Swadaya Kelapa Sawit Rokan Hulu (PPSKS Rohul) dan Asosiasi Pekebun Swadaya Kelapa Sawit Pelalawan Siak (APSKS PS), yang berlokasi di Sumatera Utara dan Riau provinsi. Musim Mas berperan sebagai fasilitator dalam asosiasi petani.

Didirikan pada tahun 2011, standar ISPO Indonesia memastikan bahwa produk minyak sawit Indonesia dapat mengakses pasar global dan mendukung pencapaian komitmen petani sawit Indonesia. Sertifikasi juga menguntungkan petani dengan mendorong praktik berkelanjutan, memastikan legalitas lahan yang dimiliki, dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan setempat. Sejak saat itu, skema sertifikasi ditingkatkan melalui Keputusan Menteri Pertanian No.11 Tahun 2015 dan terakhir dengan Keputusan No.38 Tahun 2020 (ISPO 38/2020), yang bertujuan untuk memperluas area bersertifikat dan terus meningkatkan kualitas sertifikasi.

Sertifikasi ISPO akan menjadi wajib bagi semua perusahaan kelapa sawit di Indonesia, termasuk petani. Petani sudah harus mendapatkan sertifikasi ISPO pada tahun 2025. Selain itu, ISPO 38/2020 memperluas perlindungan hutan dari hutan primer menjadi hutan secara umum.

Petani menghadapi tantangan yang kompleks dan saling terkait seputar hasil panen, pengelolaan perkebunan, kepemilikan tanah, akses keuangan, akses pasar, dan skala ekonomi. Untuk berkontribusi pada mata pencaharian dan kemajuan industri, Musim Mas telah mengembangkan dan menerapkan program untuk mengintegrasikan petani swadaya ke dalam rantai pasokan minyak sawit sejak tahun 2015.

Kami melibatkan dan membantu petani dalam memenuhi standar pertanian efisien yang sama dengan perkebunan industri dan menyelesaikan modul program yang mencakup komitmen agronomi dan NDPE, sehingga memberdayakan mereka untuk berproduksi secara berkelanjutan. Untuk membantu petani dengan akses ke pembiayaan dan sertifikat tanah yang sah, program petani sawit International Finance Corporation (IFC)-Musim Mas juga didirikan pada tahun 2015. Akses ke pembiayaan berpotensi membantu petani mengganti kelapa sawit yang menua, beralih ke benih dengan hasil lebih tinggi, membeli pupuk, atau mendapatkan sertifikasi yang relevan. Pada tahun 2020, lebih dari 32.100 petani sawit telah terlibat, di antaranya 14% memasok langsung ke Musim Mas. 86% petani sisanya memiliki akses dan manfaat yang sama dari program ini.

Sejak tahun 2020, Musim Mas juga telah mengembangkan Smallholder Hubs di Aceh, melibatkan petani di tingkat kabupaten. Hub ini menciptakan platform bersama di mana perusahaan kelapa sawit dapat berbagi keahlian dan sumber daya mereka untuk melatih petugas pertanian yang kemudian dapat melatih petani swadaya di distrik tertentu, terlepas dari siapa mereka menjual.

“Musim Mas berkomitmen kuat untuk meningkatkan penghidupan petani swadaya dan produksi minyak sawit berkelanjutan. Sebagai pemain kunci dalam industri kelapa sawit Indonesia, kami senang dapat mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan sertifikasi ISPO dengan menjangkau petani swadaya. Kami juga akan terus memperluas program kami untuk petani. Melaluinya, kami bertujuan untuk memberdayakan mereka dengan keterampilan teknologi, praktik pertanian berkelanjutan, dan membantu mereka berintegrasi ke dalam rantai pasokan dan pasar minyak sawit berkelanjutan,” kata Rob Nicholls, Manajer Umum Program dan Proyek, Musim Mas.

Bapak Dedi Junaedi, Kepala Seknas RAN KSB dan Wakil Ketua Sekretariat Panitia ISPO berkomentar “Atas nama Direktorat Perkebunan, Kementerian Pertanian Republik Indonesia, kami sangat mengapresiasi upaya Musim Mas dan kami ingin mengucapkan selamat. Semoga pencapaian Musim Mas dan mitranya ini dapat memotivasi & menginspirasi koperasi/asosiasi pekebun sawit swadaya lainnya untuk berpartisipasi dalam program sertifikasi ISPO, yang juga merupakan bagian dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6/2019 tentang Aksi Nasional Plan on Sustainable Palm Oil Development 2019 – 2024 (RAN KSB),” ujar Bapak Junaedi.