Musim Mas
Language

Ajak serta petani untuk segera memenuhi sertifikasi melalui program Pemberdayaan Petani Swadaya Musim Mas

Jakarta, 9 Oktober 2023 – Minyak kelapa sawit dan olahan turunan lainnya telah menjadi salah satu komoditi penting untuk ekspor Indonesia, yang menunjang perekonomian negara ini. Di tengah upaya pemerintah untuk memperkuat industri kelapa sawit, kecemasan atas risiko deforestasi, dan hilangnya keanekaragaman hayati akibat pengalihan fungsi dan perluasan perkebunan sawit, terus menjadi sorotan. Tidak saja di tingkat nasional, namun juga internasional.

Menyadari pentingnya untuk mengatasi isu tersebut, pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Pertanian, telah mengeluarkan standar sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) sejak tahun 2011, untuk memastikan produksi minyak kelapa sawit yang berkelanjutan di Indonesia. Sertifikasi ISPO merupakan mandatori bagi Pelaku Usaha Perkebunan Kelapa Sawit dan Pekebun. Bahkan, sebagai bagian dari upaya mempercepat pengurangan emisi karbon, meningkatkan manajemen perkebunan kelapa sawit terkait perlindungan lingkungan dan sosial, serta meningkatkan daya saing kelapa sawit Indonesia, baik di ranah lokal maupun internasional, pada Maret 2020, Presiden Joko Widodo  menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2020 tentang Sistem Sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (Perpres No 44/2020)untuk memperkenalkan tolak ukur baru melengkapi sertifikasi ISPO.

Dengan komitmen yang gigih terhadap keberlanjutan,  Musim Mas Group pada bulan Agustus lalu telah mendapatkan sertifikasi ISPO 100% untuk 17 anak perusahaannya pada sektor hulu, sesuai dengan kewajiban sistem sertifikasi oleh ISPO. Sertifikasi ini menunjukkan dedikasi dan komitmen Musim Mas Group untuk terus menerapkan kebijakan keberlanjutan, kepatuhan hukum, dan praktik bisnis yang bertanggung jawab.

“Bagi Musim Mas, keberlanjutan berarti menyediakan produk, dan turunan minyak sawit berkualitas tinggi dan inovatif, dengan cara yang bertanggung jawab. Bersama dengan para pemangku kepentingan di industri ini, kami berusaha mencari solusi terbaik dalam mengatasi emisi gas karbon, keanekaragaman hayati, dan hak-hak manusia termasuk hak pekerja. Sertifikasi ISPO yang kami dapatkan semakin mengukuhkan komitmen kami untuk menjalankan usaha kami sesuai dengan hukum yang berlaku,” ujar Olivier Tichit, Director of Sustainability Musim Mas Group

Bagi Musim Mas, keberadaan para petani swadaya juga sangat krusial untuk memenuhi permintaan pasar domestik dan internasional yang sangat besar.  Berdasarkan data Tree Crop Estate Statistic of Indonesia, menunjukkan bahwa pada tahun 2022, terdapat lebih dari 2,6 juta petani kelapa sawit di Indonesia. Mereka menguasai dan mengelola 41% dari luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia, atau 6,4 juta hektar. Karena itu, perlu terus dilakukan upaya berkesinambungan agar standarisasi dan sertifikasi untuk produk kelapa sawit dapat mengimbangi peraturan-peraturan pasar global yang ada.

Di samping itu, masih ada kendala-kendala yang dihadapi petani swadaya saat ini antara lain, akses untuk mendapatkan pengetahuan tentang praktik-praktik kelapa sawit yang berkelanjutan, kurangnya akses finansial, rendahnya literasi keuangan serta keterampilan perencanaan bisnis, dan tidak adanya sarana untuk menunjukkan kepatuhan (compliance) atas praktik-praktik kelapa sawit yang berkelanjutan.

Melalui program Pemberdayaan Petani Swadaya Musim Mas yang dimulai sejak tahun 2015, Musim Mas Group mendorong para petani swadaya untuk menerapkan praktik-praktik agronomi yang baik dan berkelanjutan.  Pengembangan berbagai modul pengajaran yang menerapkan prinsip dan kriteria sertifikasi nasional ini dilakukan untuk mendorong mereka mengikuti proses audit dan mendapatkan sertifikasi. Apalagi, mereka menghadapi tenggat waktu untuk sudah tersertifikasi ISPO pada bulan November 2025.

Rudman Simanjuntak, Manager of Independent Smallholder Musim Mas Group, menjelaskan, “Petani swadaya kelapa sawit merupakan kelompok penting yang harus disertakan dalam menjadikan minyak sawit berkelanjutan sebagai norma. Kami mendorong dan membantu para petani swadaya kelapa sawit untuk bisa memenuhi kriteria yang dibutuhkan dalam proses sertifikasi. Melalui program Pemberdayaan Petani Swadaya Musim Mas, kami memastikan bahwa tidak ada yang ditinggalkan dalam perjalanan kami menuju industri minyak kelapa sawit yang lebih berkelanjutan.”

Hingga September 2023, program Pelatihan Petani Swadaya Musim Mas telah melibatkan lebih dari 41.900 petani swadaya di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1,959 petani  telah berhasil tersertifikasi ISPO.

Musim Mas Group memberikan pelatihaan kepada petani swadaya untuk menerapkan praktik-praktik agronomi yang baik dan berkelanjutan melalui program Pemberdayaan Petani Swadaya Musim Mas. Program ini juga mendorong para petani swadaya untuk mendapatkan sertifikasi ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil).

Musim Mas Group mendampingi petani swadaya untuk mendapatkan sertifikasi ISPO melalui program Pemberdayaan Petani Swadaya Musim Mas. Hingga September 2023, sebanyak 1,959 petani  telah berhasil tersertifikasi ISPO.

 

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:

Reza Rinaldi Mardja, Indonesia Communications Lead

E. media@musimmas.com

 

Tentang Musim Mas

Musim Mas Group adalah salah satu perusahaan kelapa sawit terintegrasi terbesar di dunia yang beroperasi di 13 negara di Asia-Pasifik, Eropa, dan Amerika. Kegiatan operasional utamanya berada di Indonesia, yang mencakup budidaya hingga penyulingan dan manufaktur. Melalui tenaga kerja global, Musim Mas terus melakukan pengembangan yang inovatif dan berkelanjutan, memastikan kualitas produk, keamanan, dan efisiensi berjalan seiring dengan perkembangan industri.

Sebagai salah satu pemain utama di industri kelapa sawit, Musim Mas beraspirasi untuk menjadi pemimpin yang bertanggung jawab, mendorong era baru yang berkelanjutan di industri ini dengan inovasi. Untuk itu, Musim Mas mengambil langkah aktif untuk melampaui standar keberlanjutan yang diakui industri dan akan terus melangkah dalam menanggapi masalah industri kritis dalam upaya untuk berkontribusi pada industri dan dunia yang lebih berkelanjutan.

Tentang program Pemberdayaan Petani Swadaya Musim Mas

Musim Mas bersama dengan International Finance Corporation (IFC), anggota Bank Dunia, mengembangkan Indonesian Palm Oil Development for Smallholders (IPODS) pada tahun 2015, menyusul studi diagnostik pada petani oleh IFC pada tahun 2013. IPODS telah diujicobakan di empat pabrik Musim Mas di Sumatera Utara (Rantauprapat) dan Riau (Pelalawan, Rokan Hilir, dan Rokan Hulu).

Sejak 2017, Musim Mas telah membuat dan menerapkan modul pelatihan Training for Smallholders, yang mengimplementasikan Good Agriculture Practices (praktik-praktik agrikultur yang baik), dan mendorong petani swadaya untuk mendapatkan sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil  (ISPO) dan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). Pelatihan dilakukan bagi para petani swadaya di area Musim Mas beroperasi. Program ini berupaya meningkatkan taraf hidup petani swadaya dengan mengintegrasikan mereka ke dalam rantai pasokminyak sawit berkelanjutan. Integrasi tersebut tidak hanya membuahkan keuntungan finansial saja, tetapi juga nilai-nilai berkelanjutan yang membawa manfaat bagi masyarakat dan lingkungan di sekitarnya.

Pada tahun 2020, program Training for Trainers: Smallholders Hub dikembangkan bekerjasama dengan Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian (BPPP) Kabupaten/Kota, untuk melatih para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). Program ini ditujukan untuk melatih lebih banyak lagi petani swadaya kelapa sawit di seluruh Indonesia.

Program tersebut terus berkembang, dan saat ini telah merangkul 41.900 petani swadaya yang menggarap lebih dari 86.500 hektar di Sumatera (Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan), Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.