Musim Mas
Language
Search Menu

Singapura – Laporan Eyes on the Forest (EoF) terbaru menyelidiki rantai pasokan minyak sawit Indonesia dan dampaknya terhadap kawasan hutan yang dibuka secara ilegal di taman nasional, khususnya Taman Nasional Tesso Nilo. Laporan ini menyoroti pentingnya penelusuran pasokan minyak sawit ke pabrik, tidak hanya pedagang dan pengguna.

Moratorium Perkebunan kelapa sawit yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia, ditambah dengan dukungan produsen kelapa sawit melalui inisiatif NDPE membawa sekitar 60% penurunan luas Hutan primer di 2017, seperti yang dilaporkan oleh World Resources Institute (WRI).

Meskipun ada kemajuan, masalah di Taman Nasional Tesso Nilo tetap tidak terselesaikan. Seperti yang diberitakan oleh Reuters (Business Times, 20 Juli 2018), juru bicara Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia, Djati Witjaksono Hadi menunjukkan bahwa banyak Perkebunan di Tesso Nilo yang dimiliki oleh petani kecil. “Tesso Nilo adalah masalah warisan,” kata Teong Kwee Lim, Direktur Strategy and Planning Musim Mas. “Upaya harus dilakukan untuk menyeimbangkan elemen sosial dan lingkungan,”

(Permintaan komentar oleh Reuters dikirim melalui pesan teks kepada Carolyn Lim, Manajer Komunikasi Musim Mas, pada pukul 10.50 malam, 18 Juli 2018, yang dibaca pada pukul 7 pagi, 19 Juli 2018. Artikel tersebut telah diterbitkan pada pukul 12.10 pagi, 19 Juli 2018.)

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi:

Carolyn Lim
Corporate Communications
media@musimmas.com
+65 6576 4770