Rabu – Pernyataan ini merupakan respon terhadap laporan yang dikeluarkan oleh Rainforest Action Network (RAN) pada 11 November 2014, berjudul ” Tempat Terakhir di Bumi – yang mengekspos ancaman terhadap Ekosistem Leuser, sebuah lokasi keanekaragaman global yang layak mendapatkan perlindungan.”
Musim Mas menyampaikan kepada RAN tentang keprihatinannya bahwa perusahaan-perusahaan kelapa sawit perlu untuk melindungi ekosistem yang rawan ketika mengembangkan Perkebunan kelapa sawit. Seperti perusahaan sawit besar lainnya yang disebutkan dalam laporan tersebut, Musim Mas memiliki kebijakan tegas untuk melacak dan menghapus deforestasi dalam rantai suplainya.
Ketika setiap usaha dilakukan untuk mengecualikan suplai minyak sawit yang diproduksi di daerah kontroversial (daerah konflik minyak sawit), kepedulian juga diperlukan untuk memastikan bahwa pengecualian tersebut tidak berlaku untuk kelapa sawit yang dihasilkan oleh petani (minyak sawit rakyat kecil) yang mana dapat mempengaruhi mata pencaharian utama mereka.
Sebagai tindakan sementara, Musim Mas akan menangguhkan suplai sumber minyak sawit dari PT Pati Sari, disamping secara aktif melakukan pendekatan dengan mereka untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang basis suplai mereka dan menemukan cara untuk melarang minyak sawit konflik tanpa mempengaruhi Petani kecil .
Musim Mas tetap konsisten berkomitmen untuk prinsip pembangunan berkelanjutan dan berpaku pada Prinsip Pencegahan, yang mendasari inti dari Prinsip dan Kriteria RSPO. Kami merupakan anggota kelompok studi HCS yang melibatkan ilmuwan terkenal dan telah secara sukarela berkomitmen untuk moratorium pada semua hutan potensial HCS dalam periode tertentu ketika studi ini sedang berlangsung. Kita juga secara sukarela menghentikan penanaman baru pada Lahan Gambut sejak tahun 2008.
Musim Mas akan melakukan pendekatan dengan RAN untuk melaksanakan diskusi pada hal-hal yang disampaikan oleh RAN pada laporannya.