Riau, 25 November 2024 – Dalam rangka menyusun roadmap pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK), Menteri Lingkungan Hidup sekaligus Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH), Hanif Faisol, mengunjungi PT Musim Mas di Kabupaten Pelalawan, Riau, pada Sabtu (23/11/2024).
Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau langsung penerapan teknologi penangkap metana (Methane Capture) di pabrik kelapa sawit PT Musim Mas. Kedatangan Hanif Faisol dan jajaran Kementerian Lingkungan Hidup disambut oleh Direktur Utama PT Musim Mas, Gunawan Siregar.
“Kami sedang menyusun roadmap pengurangan emisi GRK, khususnya dari metana yang dihasilkan industri kelapa sawit. Di sini, kami melihat praktik pengelolaan limbah cair yang baik dan ketat, termasuk pemanfaatan metana menjadi bahan bakar untuk pembangkit listrik,” ujar Hanif Faisol.
Hanif menjelaskan, potensi emisi metana dari industri kelapa sawit Indonesia cukup signifikan. Berdasarkan kajian, produksi minyak sawit mentah (CPO) di Indonesia menghasilkan sekitar 900 ribu ton metana setiap tahun. Jika metana ini dikonversi ke emisi karbon dioksida (CO2), nilainya setara dengan 35 juta ton CO2.
Hanif menegaskan pentingnya percepatan pengelolaan metana untuk meningkatkan reputasi Indonesia dalam penanganan perubahan iklim. Ia juga menyebutkan bahwa pemerintah tengah menyusun regulasi, baik berupa peraturan menteri maupun keputusan kepala BPLH, untuk memandatkan penerapan teknologi ini di seluruh industri kelapa sawit.
“Kami sedang berdiskusi dengan banyak pihak, termasuk mitra internasional, untuk mempercepat implementasi Methane Capture. Langkah ini juga akan memberikan insentif terkait kredit karbon yang sangat penting dalam membangun sistem iklim karbon,” paparnya.
Sementara Direktur Utama PT Musim Mas, Gunawan Siregar menjelaskan, bahwa PT Musim Mas telah menjadi pelopor dalam penerapan Methane Capture pada pabrik kelapa sawitnya. Teknologi ini menangkap gas metana dari pengolahan limbah cair pabrik kelapa sawit atau Palm Oil Mill Effluent (POME), yang biasanya dilepaskan ke atmosfer selama proses pencernaan anaerobik. “Metana yang tertangkap digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik untuk operasional pabrik, perkebunan, dan perumahan pekerja. Satu fasilitas Methane Capture dengan kapasitas 1 megawatt bahkan dapat menerangi hingga 1.600 rumah di pedesaan,” jelas Gunawan Siregar.
“Hingga kini, Musim Mas telah memiliki 17 fasilitas Methan Capture di pabrik. Pada tahun 2023, fasilitas ini berhasil menghindari emisi sebesar 539.225 ton CO2e, setara dengan emisi dari 117 ribu mobil penumpang per tahun,” pungkasnya.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Reza Rinaldi Mardja
Indonesia Communications Lead, Musim Mas Group
E. media@musimmas.com
Tentang Musim Mas
Musim Mas Group adalah salah satu perusahaan kelapa sawit terintegrasi terbesar di dunia yang beroperasi di 13 negara di Asia-Pasifik, Eropa, dan Amerika. Kegiatan operasional utamanya berada di Indonesia, yang mencakup budidaya hingga penyulingan dan manufaktur. Melalui tenaga kerja global, Musim Mas terus melakukan pengembangan yang inovatif dan berkelanjutan, memastikan kualitas produk, keamanan, dan efisiensi berjalan seiring dengan perkembangan industri.
Sebagai salah satu pemain utama di industri kelapa sawit, Musim Mas beraspirasi untuk menjadi pemimpin yang bertanggung jawab, mendorong era baru yang berkelanjutan di industri ini dengan inovasi. Untuk itu, Musim Mas mengambil langkah aktif untuk melampaui standar keberlanjutan yang diakui industri dan akan terus melangkah dalam menanggapi masalah industri kritis dalam upaya untuk berkontribusi pada industri dan dunia yang lebih berkelanjutan.
Gunawan Siregar, Direktur Utama PT Musim Mas, menyambut baik kunjungan Menteri Lingkungan Hidup sekaligus Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH), Hanif Faisol, beserta jajarannya, untuk meninjau langsung penerapan teknologi Methane Capture di pabrik kelapa sawit PT Musim Mas.
Menteri Lingkungan Hidup sekaligus Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH), Hanif Faisol, beserta jajarannya, ditemani oleh Manajemen PT Musim Mas saat mengunjungi fasilitas Methane Capture PT Musim Mas yang berlokasi di Sorek, Riau.
Musim Mas Group menjadi perusahaan besar pertama di industri kelapa sawit yang berkomitmen memperluas proyek Methan Capture pada pabriknya. Saat ini, terdapat 17 pabrik pengolahan kelapa sawit Musim Mas telah dilengkapi fasilitas Methane Capture. Pada tahun 2023, 17 fasilitas Methan Caprure Musim Mas menghasilkan 539.225 MT CO2e emisi yang terhindarkan, setara dengan emisi dari 117,000 mobil penumpang per tahunnya.