Oleh Stephanie Lim
Bagi Fina Rachmawaty, perlu upaya untuk membiasakan diri dengan protokol COVID-19 yang diterapkan di Perkebunan. “Setiap saya meninggalkan rumah, saya harus memakai masker,” kata Fina, Kepala Asisten Audit dan Sertifikasi di Musim Mas Group, yang berbasis di PT Musim Mas Sorek, anak perusahaan kami di Riau, Indonesia. “Menjaga kebersihan pribadi menjadi kebiasaan saya, dan saya menjadi lebih sering mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer.”
Pabrik dan Perkebunan kami kebanyakan terletak jauh dari pusat kota, hal ini yang membuat kami membangun fasilitas di area perumahan pekerja kami, seperti kebun masyarakat, toko sembako, tempat ibadah dan klinik. Musim Mas juga menyediakan air bersih, listrik, dan pendidikan gratis untuk anak-anak pekerja kami hingga sekolah dasar (lebih lanjut di sini). Secara geografis hal ini menguntungkan secara tidak langsung karena area pabrik dan Perkebunan kami terisolasi dan dapat membatasi paparan virus COVID-19.
Meskipun demikian, sebagai respon terhadap COVID-19, Musim Mas telah mengembangkan tiga pendekatan untuk memastikan kelangsungan bisnis dan keselamatan pekerja di seluruh operasi kami. Pendekatan kami mendukung strategi pemerintah Indonesia untuk memerangi COVID-19, termasuk langkah-langkah yang diambil untuk membatasi pergerakan pekerja. Saat Ramadhan tiba dari 23 April hingga 23 Mei, Musim Mas menerapkan panduan tambahan mengenai langkah-langkah keselamatan untuk merayakan Ramadhan, seperti melakukan sholat malam dan resital Al-Quran di rumah, dan menyarankan untuk tetap berhubungan dengan keluarga atau teman melalui aplikasi pengiriman pesan.
Di area Perkebunan dan pabrik kami, kami telah membentuk Tim Gugus COVID-19 yang bertanggung jawab untuk menerapkan protokol keamanan di Perkebunan dan pabrik. Tugas Tim Gugus meliputi:
- Memeriksa kesehatan pekerja; seperti memeriksa suhu tubuh sebelum masuk dan keluar dari zona kerja, memeriksa tamu, memantau pergerakan pekerja dan memfasilitasi perpindahan pekerja yang menunjukkan gejala COVID-19 ke Pusat Isolasi.
- Mendukung penyediaan fasilitas sesuai standard kebersihan; seperti menyediakan lebih banyak fasilitas mencuci tangan di dalam gedung, memberikan arahan kepada pekerja mengenai langkah-langkah mencuci tangan yang benar, menyemprot disinfektan secara rutin, memastikan semua orang memakai masker ketika berada di luar rumah mereka, memastikan pekerja menerapkan physical distancing dan mempersiapkan Area Isolasi.
- Memberi himbauan mengenai tindakan pencegahan terhadap penyebaran COVID-19; seperti menginformasikan pekerja dan keluarga mereka tentang pedoman COVID-19 dan Musim Mas, memastikan bahwa kegiatan sosial ditunda, tidak menerima tamu tanpa persetujuan level tertinggi, dan memastikan pekerja tidak meninggalkan area kerja tanpa alasan yang penting.
- Menjaga komunikasi dengan anak perusahaan Musim Mas dan Kantor Pusat lainnya.
Sebagai bagian dari Gugus Tugas COVID-19 di PT Musim Mas Sorek, Fina mengingatkan rekan-rekannya mengenai kebersihan pribadi dan jarak sosial, sebagai salah satu pedoman perusahaan. Pedoman ini diposting di papan buletin, dan brosur yang disebarkan kepada semua pekerja.
Fina, anggota Tim Gugus Covid-19, menunjukkan langkah-langkah mencuci tangan yang benar kepada rekan-rekannya sambil menjaga jarak yang aman.
Area isolasi di dalam Perkebunan dan pabrik telah dibatasi untuk orang yang dicurigai terpapar COVID-19 dan orang yang baru kembali dari perjalanan penting. Terletak jauh dari area perumahan di dalam Perkebunan, Area Isolasi dilengkapi dengan fasilitas dan peralatan kesehatan seperti tempat tidur pasien, tangki oksigen, peralatan medis, dan APD (alat pelindung diri) untuk petugas kesehatan. Pekerja yang harus diisolasi akan terus dibayar dan makanan akan disediakan selama mereka tinggal di Area Isolasi.
“Ini bukan tugas yang mudah untuk membuat semua orang tetap tinggal di rumah, memakai masker, sering mencuci tangan, dan tidak berkumpul,” kata Dr. Chrisdiansyah Lukman Hakim Saputra, seorang dokter dari klinik PT Guntung Idamannusa (GIN) dan anggota Tim Gugus COVID-19. “Mengubah pola pikir tidaklah mudah, tetapi dengan kesabaran dan pendekatan-pendekatan yang mudah diterima secara terus menerus, langkah-langkah keamanan COVID-19 akan diterapkan oleh semua orang.” Chrisdiansyah adalah dokter residen di PT GIN, ia tetap rutin melakukan pemeriksaan kesehatan untuk para pekerja.
Sebagai latihan persiapan diri untuk menghadapi kasus COVID-19, Dr. Chrisdiansyah mengenakan APD dan mengukur suhu pekerja yang menunjukkan gejala.
Dia juga membagikan informasi mengenai pencegahan dan pengobatan COVID-19 melalui Whatsapp dan media sosial kepada rekan-rekannya, untuk membantu mereka merasa aman dan memahami pentingnya protokol keamanan.
Dengan protokol keamanan tersebut, makanan dikirim ke tempat tinggal masing-masing, karena area umum seperti kantin ditutup. Sekolah dan tempat ibadah juga termasuk di dalam daftar fasilitas Perkebunan dan pabrik yang ditutup.
Bagi Fina, yang memiliki seorang putra berusia lima tahun, penutupan sekolah berarti membantu anaknya untuk belajar di rumah setelah bekerja, dengan bantuan seorang guru melalui telepon genggam.
“Tidak mudah untuk membuat keluarga saya terhibur selama berada di rumah. Saya tinggal di rumah pada hari libur dan menghabiskan banyak waktu bersama keluarga. Kami sesekali bersepeda di halaman rumah,” kata Fina. “Kita semua mungkin merasa bosan, tetapi ini diperlukan untuk mencegah penyebaran COVID-19.”